I Kadek Darsika Aryanta. (BP/Istimewa)

Oleh I Kadek Darsika Aryanta

Pembelajaran dengan deep learning merupakan sebuah pedagogi untuk mengubah pembelajaran dengan membangun pengetahuan tentang kompetensi pembelajaran yang mendalam. Pendidik percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi kolaborasi, komunikasi, pemikiran kritis, kreativitas, karakter, dan kewarganegaraan sehingga mereka dapat berkembang saat ini dan di masa depan.

Terdapat enam kompetensi pembelajaran mendalam (deep learning). Perkembangan  pembelajaran untuk masing-masing kompetensi menambah ketepatan dengan menentukan dimensi masing-masing  kompetensi. Perkembangan tersebut  digunakan untuk merancang dan menilai pembelajaran serta mengukur kemajuan kompetensi siswa secara berkelanjutan. Keenam kompetensi pembelajaran mendalam tersebut adalah karakter, komunikasi, kreativitas, citizenship, kolaborasi dan berpikir kritis.

Deep learning, cabang dari kecerdasan buatan yang terinspirasi oleh struktur dan fungsi otak manusia, telah merevolusi berbagai sektor, termasuk kesehatan dan keuangan. Kini, teknologi ini merambah ke dunia pendidikan, khususnya di Indonesia. Namun, sejauh mana penerapan deep learning ini sesuai dengan konteks pendidikan kita?

Baca juga:  Status Budaya

Deep learning memungkinkan mesin untuk belajar dari data dalam jumlah besar dan kompleks tanpa pemrograman eksplisit. Dalam konteks pendidikan, teknologi ini dapat digunakan untuk personalisasi pembelajaran, analisis data siswa, dan bahkan pengembangan konten pembelajaran yang lebih interaktif. Potensi deep learning untuk meningkatkan kualitas pendidikan sangatlah besar.

Proses belajar mengajar untuk deep learning memiliki kompleksitas yang cukup tinggi. Motivasisi siswa yang rendah, perilaku siswa yang bergam, dan variasi kebutuhan siswa dalam belajar memerlukan pengetahuan guru yang mendalam dan multidimensi yang memungkinkan guru menilai situasi dengan cepat dan memanfaatkan berbagai tindakan untuk intervensi.

Model pedagogis baru untuk deep learning yaitu membuat pembelajaran menjadi eksplisit dan lebih spesifik. Guru bersama siswa akan berkolaborasi untuk membangun atau mendekonstruksi pemahaman yang lebih kaya tentang seperti apa peran baru guru dalam praktiknya. Peran guru tersebut dapat diinternalisasi sebagai perancang pengalaman belajar, sebagai pengambilan keputusan dalam pengalaman belajar dan sebagai mitra dalam pembelajaran dengan siswa yang dipercepat dengan teknologi.

Baca juga:  Potensi Politisasi Vaksin COVID-19

Fakta menunjukkan bahwa implementasi deep learning di Indonesia menghadapi beberapa tantangan. Pertama, kesenjangan digital yang masih lebar antara daerah perkotaan dan pedesaan menjadi hambatan utama. Kedua, kurangnya tenaga pengajar yang memiliki kompetensi di bidang teknologi juga menjadi masalah. Ketiga, biaya implementasi yang tinggi seringkali menjadi kendala bagi sekolah-sekolah, terutama sekolah negeri.

Meskipun demikian, deep learning memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah, pengembangan infrastruktur teknologi, dan pelatihan bagi tenaga pengajar, kita dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan generasi muda yang lebih kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca juga:  Pedagogi Kritis Mendikbud

Bayangkanlah seorang siswa di sebuah desa terpencil di Indonesia yang memiliki minat yang besar terhadap ilmu astronomi. Dengan adanya platform pembelajaran berbasis deep learning, siswa tersebut dapat mengakses materi pembelajaran yang berkualitas tinggi dan berinteraksi dengan para ahli di bidang astronomi dari seluruh dunia, tanpa harus meninggalkan desanya. Ini adalah gambaran masa depan pendidikan Indonesia yang mungkin dapat kita wujudkan dengan penerapan deep learning.

Kesimpulannya, deep learning menawarkan harapan baru bagi pendidikan Indonesia. Namun, untuk mencapai potensi penuhnya, kita perlu mengatasi berbagai tantangan yang ada. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, para pemangku kepentingan, dan masyarakat, kita dapat menjadikan deep learning sebagai katalisator perubahan dalam dunia pendidikan kita.

Penulis, Fasilitator Sekolah Penggerak Kemendikbud, Guru Fisika, Dosen Praktisi Mengajar PGSD Undiksha

BAGIKAN