![Tempat Parkir Hingga Inklusivitas Acara Jadi Masukan Pengunjung 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2024/12/balipostcom_tempat-parkir-hingga-inklusivitas-acara-jadi-masukan-pengunjung_01-696x464.jpg)
DENPASAR, BALIPOST. com – Denpasar festival ke-17 yang berlangsung selama 22 hingga 25 Desember 2024, bisa dibilang sukses digelar. Puluhan ribu pengunjung memadati kawasan Denfest selama 4 hari digelarnya kegiatan itu.
Agenda kreatif tahunan ini sukses menghadirkan berbagai acara menarik di kawasan heritage Gajah Mada Denpasar. Denfest menjadi ajang penting bagi Kota Denpasar dalam merayakan kreativitas, budaya, dan kebersamaan selama 17 kali digelar.
Acara ini menampilkan berbagai pertunjukan seni, makanan khas, dan produk kreatif lokal, serta memberikan platform bagi seniman dan mendukung usaha kecil dengan menyediakan ruang promosi.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ketut Trisna Ariani, mengatakan perjalanan Denfest, yang juga pernah dilakukan secara daring saat pandemi COVID-19, tak bisa lepas dari antuasiasme pengunjung. “Denfest ini sudah berumur 17 tahun, pernah juga dilakukan secara daring saat masa COVID-19 kemarin, hingga kembali berjalan seperti semula. Bisa dibilang ini adalah masa-masanya remaja Denfest,” tuturnya Rabu (25/12).
Namun, ada sejumlah masukan yang diberikan pengunjung saat diminta pendapatnya soal gelaran Denfest ke-17 ini.
![](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2024/12/balipostcom_tempat-parkir-hingga-inklusivitas-acara-jadi-masukan-pengunjung_02-710x473.jpg)
Menurut April pengunjung yang berasal dari Abiansemal, Denfest berhasil memberikan pengalaman yang seru dan memuaskan bagi pengunjung, terutama karena hadirnya beragam kuliner yang tersedia dan dinilai lezat. Namun, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas acara di masa mendatang.
Salah satunya adalah penyediaan lahan parkir yang lebih memadai. Mengingat tingginya antusiasme pengunjung, ketersediaan lahan parkir menjadi faktor penentu mereka dapat lebih nyaman sejak tiba di lokasi festival.
Selain itu, pembagian area kuliner halal dan non-halal diusulkan agar festival lebih inklusif dan memenuhi kebutuhan beragam pengunjung. Penambahan jumlah tempat duduk juga menjadi harapan, sehingga pengunjung dapat menikmati makanan dengan lebih nyaman tanpa harus berdiri atau mencari tempat yang kurang ideal.
Peningkatan pencahayaan di beberapa area yang dirasa kurang juga menjadi masukan penting untuk menciptakan suasana yang lebih aman dan ramah, terutama di malam hari.
“Acara ini juga cukup mendukung UMKM lokal, banyak banget stand yang buka ya, jadi nggak bosen lah kalau mau jajan atau mau belanja apapun di sini,” tambah salah seorang pengunjung lain, I Made Krisna Arya Sutha.
![](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2024/12/balipostcom_tempat-parkir-hingga-inklusivitas-acara-jadi-masukan-pengunjung_03-710x473.jpg)
Dari sejumlah pengunjung yang ditanya kesannya, pengelolaan lalu lintas dan kemacetan di sekitar area festival juga diharapkan lebih baik sehingga acara dapat berjalan dengan lebih lancar. Dengan berbagai perbaikan ini, Denfest diharapkan terus berkembang menjadi acara yang lebih nyaman, menarik, dan memenuhi ekspektasi pengunjung.
Denfest ke-17 ini menghadirkan 180 stand yang sudah terkurasi. Jumlah tersebut terdiri dari 84 jenis kuliner dan 96 kriya, termasuk fashion di dalamnya, serta beberapa tambahan stand lainnya. Selain itu festival tahunan ini kali ini juga mengajak penyandang disabilitas untuk menampilkan usaha yang dimiliki dengan menghadirkan Disability Corner.
Sebanyak 30 grup musik dan 450 orang dilibatkan mendukung pementasan budaya. Terdapat pementasan Tari Kathak dari Konsulat Jenderal India serta Tari Seka Kamoro, Mimika, Papua Tengah. Berbagai macam acara interaktif turut mengisi rangkaian acara di Denfest, diantaranya Workshop dan Lomba Fotografi, Parade Merangkai Bunga, dan Parade Ngelawar.
![](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2024/12/balipostcom_tempat-parkir-hingga-inklusivitas-acara-jadi-masukan-pengunjung_04-710x473.jpg)
Sebagai kilas balik, Denfest selama 3 tahun terakhir cukup sukses digelar. Di 2021, Denpasar Festival ke-14 digelar secara daring-luring dengan tema “Arsa Wijaya” yang berarti kemenangan harapan, menarik lebih dari 26.531 pengunjung, 71 stand, dan mencatatkan transaksi senilai Rp 492.311.000.
Sementara pada 2022, Denpasar Festival ke-15 mengusung tema “Tejarasmi” yang berarti Cahaya Keindahan, berlangsung pada 21-25 Desember, dan berhasil menarik lebih dari 48.537 pengunjung dengan 161 stand serta transaksi sebesar Rp 3.426.969.250.
Tahun lalu, Denpasar Festival ke-16 mengusung tema “Jayastambha” dan berhasil menarik lebih dari 58.630 pengunjung, dengan 178 stand dan transaksi mencapai Rp 4.908.028.000.
Di 2024, dengan mengangkat tema Ngarumrum Kerta Langu: Kilau Denpasar, jumlah menarik 62.000 pengunjung selama 4 hari pelaksanaannya, dengan 180 stand dan mencatat total transaksi mencapai Rp5,2 miliar. (Lina/Cahya/Dimas/Adi/Beatrix/balipost)