GIANYAR, BALIPOST.com – Dalam rangkaian menyambut Tahun Baru 2025, Desa Adat Suwat Gianyar menggelar Tradisi Perang Air, Rabu (1/1).
Setelah melalui rangkaian upacara yang sakral, ditampilkan tari legong dan tari kreasi dan terakhir puncak tradisi acara perang air sejumlah warga saling menyiramkan air dalam rangkaian pelestarian Tradisi Perang Air.
Bendesa Adat Suwat Ngakan Putu Sudibya mengungkapkan tradisi tersebut dilakukan warga setempat untuk membersihkan diri secara lahir dan batin, memperkuat persaudaraan dan persatuan antar warga. “Ini sekaligus sebagai atraksi wisata untuk menarik kunjungan wisatawan,” ucapnya.
Ia menjelaskan tradisi Perang Air merupakan bagian dari Festival Air Suwat yang memasuki tahun ke-10. “Dalam rangkaian Festival Air, kita bersama semua warga berbahagia,” jelasnya.
Sudibya memaparkan setelah Perang Air akan dilaksanakan bagi-bagi uang yang merupakan simbol pembagian kesejahteraan. Uang yang digunakan bersumber dari hasil pengembangan pariwisata air terjun di Desa Suwat, untuk kesejahteraan warga Desa Suwat. “Rezeki ini dari obyek wisata Suwat Waterfall,” tuturnya.
Ia meminta kepada muda mudi di Desa Suwat untuk berani tampil di depan dan siap menjadi pemimpin ke depan. Ini antara lain untuk membangun desa dan kesejahteraan masyarakat Desa Suwat. (Wirnaya/Balipost)