DENPASAR, BALIPOST.com – Bali mengalami inflasi sebesar 2,34 persen yoy pada Desember 2024 dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 107,87. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Denpasar sebesar 2,69 persen dengan IHK sebesar 108,16 dan inflasi terendah tercatat di Singaraja sebesar 1,93 persen dengan IHK sebesar 107,70.
Plt. Kepala BPS Bali Kadek Agus Wirawan, Kamis (2/1) mengatakan, secara bulanan (mtm), Provinsi Bali tercatat mengalami inflasi sebesar 0,31 persen. Sementara secara year to date (y-to-d), tercatat inflasi sebesar 2,34 persen. Dilihat secara historis, inflasi Bali mengalami indeks tertinggi pada April 2024 yang mencapai 4,02 yoy dan inflasi terendah terjadi pada Agustus 2024 dengan indeks 2,32 persen yoy.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada bulan Desember 2024 antara lain daging babi, beras, kopi bubuk, daging ayam ras, minyak goreng, bawang merah, Sigaret Kretek Mesin (SKM), tarif parkir, nasi dengan lauk, tomat, Sigaret Putih Mesin (SPM), canang sari, bawang putih, emas perhiasan, biaya akademi/perguruan tinggi, biaya Sekolah Dasar, biaya Sekolah Menengah Pertama, kue kering berminyak, Sigaret Kretek Tangan (SKT), dan kangkung.
Komodistas yang menahan laju inflasi y-on-y pada bulan Desember 2024 dengan memberikan sumbangan negatif, antara lain cabai rawit, cabai merah, bensin, telepon seluler, vitamin, pepaya, wortel, tongkol diawetkan, labu siam atau jepang, kentang, tarif angkutan udara, sabun cair atau cuci piring, garam, kol putih/kubis, apel, susu bubuk, buncis, handbody lotion, wafer, dan sawi putih.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada bulan Desember 2024 antara lain bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, sawi hijau, kopi bubuk, ikan tongkol atau ikan ambu-ambu, minyak goreng, kacang panjang, bayam, canang sari, bawang putih, jagung manis, kol putih/kubis, ikan kembung, ikan aso-aso, telur ayam ras, dan ikan teri.
Komoditas yang menahan laju inflasi dengan memberikan sumbangan negatif, antara lain daging babi, tarif angkutan udara, daging ayam ras, kangkung, beras, bahan bakar rumah tangga, pisang, jeruk, pasta gigi, dan apel. (Citta Maya/balipost)