DENPASAR, BALIPOST.com – Seni teater kini makin populer di kalangan generasi muda. Ada banyak teater, terutama di tingkat sekolah, yang didirikan untuk mewadahi talenta generasi muda dalam seni akting ini.
Teater biasanya dikategorikan berdasarkan tradisi dan bentuk pertunjukannya. Berikut berbagai jenis pertunjukan teater yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Teater Berdasarkan Tradisi
Jika dilihat berdasarkan tradisi, teater terbagi menjadi dua, yaitu tradisional dan modern. Tradisional di Indonesia berkembang sesuai budaya dan adat daerah, dengan ciri khas penggunaan bahasa daerah, musik tradisional, dan kaitan dengan ritual.
Contohnya, Wayang Orang yang menggabungkan tari, musik gamelan, dan epos seperti Ramayana, kemudian Ketoprak menyajikan legenda atau sejarah dengan gamelan, lalu Ludruk menampilkan humor dan kritik sosial, setelah itu Randai dari Minangkabau memadukan drama, silat, dan kaba, serta Topeng Banjet dari Jawa Barat dengan topeng dan musik tradisional.
Sementara itu, teater modern di Indonesia berkembang dengan pengaruh Barat sejak abad ke-20, menggunakan bahasa nasional atau internasional, dan mengeksplorasi isu-isu kontemporer melalui teknik artistik modern, menciptakan ekspresi seni yang berbeda dari tradisi lokal.
2. Teater Berdasarkan Bentuk Pertunjukan
Pertama, Teater Boneka, teater ini adalah pertunjukan yang menggunakan boneka sebagai tokoh utama, digerakkan dengan tangan, tali, atau tongkat. Contohnya adalah Wayang Kulit, yang menampilkan bayangan boneka kulit di layar dengan pencahayaan khusus.
Kedua, Drama Musikal, pertunjukan ini menggabungkan seni peran, tari, dan musik, seperti “Les Misérables” dan “The Phantom of the Opera”.
Kemudian Teater Dramatik, yaitu menekankan dialog kuat dan pengembangan karakter mendalam, sedangkan Teatrikalisasi Puisi mengadaptasi puisi melalui gerak dan musik.
Selanjutnya adalah Teater Gerak atau pantomime, pertunjukan yang menyampaikan cerita melalui ekspresi tubuh tanpa dialog.
3. Teater Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsi, jenis pertama yang dapat dilirik adalah Teater ritual, ini adalah pertunjukan yang terkait dengan upacara adat atau ritual keagamaan dan memiliki makna spiritual, seperti “Calonarang” dalam tradisi Bali.
Selanjutnya yaitu Teater Pendidikan, jenis teater yang bertujuan menyampaikan pesan moral, sosial, atau edukatif, misalnya tema kesehatan atau lingkungan.
Setelah itu, ada juga yang disebut Teater hiburan, dimana teater ini difokuskan untuk menghibur melalui cerita ringan, komedi, atau musikal, seperti “Opera Van Java”.
Setiap jenis teater ini memiliki keunikan dan tujuan berbeda yang mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas dalam menyampaikan pesan melalui seni pertunjukan. (Dimas Bayu Erlangga/balipost)