DENPASAR, BALIPOST. com – Permainan tradisional di Bali bukan sekadar cara bersenang-senang, tetapi juga merefleksikan kekayaan budaya serta nilai-nilai luhur dari masyarakat setempat.
Jika dikemas dengan baik, sejumlah permainan tradisional ini bisa menjadi atraksi wisata yang akan diminati wisatawan.
Berikut 4 permainan tradisional Bali yang masih eksis dan cukup menarik jika dijadikan atraksi wisata:
1. Magoak-goakan
Tradisi permainan magoak-goakan berasal dari Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Permainan ini rutin diadakan tiap tahun sehari setelah hari raya Nyepi.
Magoak-goakan merupakan strategi perang yang digunakan oleh Raja Buleleng Ki Bara Panji Sakti untuk menyerang Blambangan kala itu.
Berkat strategi tersebut Buleleng berhasil mengalahkan Blambangan. Untuk mengenang pejuang dahulu terciptalah permainan magoak-goakan.
Magoak-goakan sendiri diinspirasi oleh seekor burung goak (gagak) yang sedang mengincar mangsanya. Permainan ini dimainkan secara berkelompok yang mana setiap kelompok terbagi menjadi dua regu.
Setiap regu beranggotakan minimal 5 orang dan maksimal 11 orang. Pemimpin regu harus mampu menangkap peserta paling akhir atau diujung ekor dari pihak lawan. Jika mampu menangkap duluan akan dinyatan sebagai pemenangnya.
2. Melayangan
Layang-layang adalah mainan terbang yang terbuat dari bahan-bahan ringan seperti kertas dan kain yang diberi rangka dari bambu atau bahan ringan lainnya. Di Bali, laying-layang memiliki berbagai jenis bentuk yang khas, mulai dari bebean dan janggan hingga jenis yang lebih unik.
3. Meong-meongan
Meong-meongan adalah permainan tradisional Bali yang dimainkan anak-anak dengan diiringi lagu meong-meong.
Permainan ini menggambarkan usaha kucing yang dalam Bahasa Bali disebut meng, untuk menangkap tikus dalam Bahasa Bali disebut bikul.
4. Sepit-sepitan
Aturan permainan ini dimainkan oleh beberapa regu dengan minimal 4 orang dalam satu regu. Setiap pemain bergantian untuk mengambil satu kelereng atau satu bola ping pong menggunakan sumpit. Tangan kiri digunakan untuk mengambil kelereng sedangkan tangan kanan digunakan untuk mengambil bola ping pong. (Beatrix Irenia/balipost)