Suasana di Bandara Ngurah Rai, Bali. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi COVID-19, Indonesia kini menghadapi ancaman baru dengan ditemukannya kasus infeksi Human Metapneumovirus (HMPV). Virus yang dilaporkan merebak di China ini memicu kekhawatiran, termasuk di Bali, yang merupakan pintu gerbang utama wisatawan internasional.

Menanggapi potensi ancaman tersebut, pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai telah meningkatkan kewaspadaan. General Manager Bandara Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, pada Selasa (7/1) menegaskan langkah antisipasi telah diambil. Pihaknya mengaktifkan tiga unit thermal scanner untuk memantau suhu tubuh penumpang.

Baca juga:  Menko Airlangga Dicurhati Naiknya Pajak Spa hingga 40 Persen

“Kami memiliki SOP yang jelas. Jika ditemukan penumpang dengan gejala mencurigakan, akan langsung diserahkan kepada Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) Denpasar. Pasien suspect akan diisolasi di klinik BBKK sebelum dirujuk ke rumah sakit,” ujarnya.

Menurutnya, pihaknya memasang dua unit yang ditempatkan di terminal kedatangan internasional, sementara satu unit lainnya di terminal domestik. Prosedur pemeriksaan di bandara kini kembali seperti saat pandemi Covid-19 dan wabah cacar monyet (monkeypox) melanda.

Baca juga:  Polda Bali Bentangkan Kain Merah-Putih Terpanjang di Jatiluwih

“Kami terus berkoordinasi dengan BBKK dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengikuti perkembangan terbaru terkait penyebaran HMPV. Kami mengimbau masyarakat agar tidak panik, tetap menjaga kesehatan, dan mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya.

Gede Eka Sandi Asmadi, Kepala Divisi Komunikasi dan Hukum Bandara Ngurah Rai, menambahkan bahwa sejauh ini belum ada pembatalan penerbangan dari China. “Kami tetap memantau situasi dan menyesuaikan langkah sesuai arahan Kemenkes,” katanya.

Baca juga:  Sapi Putih di Manistutu Tak Dikembangkan

Sementara itu, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV, Cecep Kurniawan, menyatakan pihaknya masih menunggu surat edaran resmi dari Kemenkes terkait penanganan HMPV. “Semua peralatan sudah terpasang. Kami siap menghadapi situasi ini berbekal pengalaman dari Covid-19 dan Mpox. Semoga jangan sampai ada, karena ini akan menganggu perekonomian,” harapnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN