Petugas melakukan pembersihan material kapur di Jalan Nusa Dua Selatan. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Jalan Nusa Dua Selatan Sawangan-Panti Giri kembali diselimuti material batu kapur akibat luapan air hujan yang tidak dapat mengalir dengan lancar. Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sehingga air meluber dan membawa material yang menghalangi akses jalan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, I Gusti Ngurah Suardika, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengerahkan alat berat seperti bulldozer untuk membersihkan material batu kapur yang menyelimuti jalan tersebut. Selain itu, tenaga manual juga akan diterjunkan untuk menyelesaikan pembersihan secara menyeluruh.

Baca juga:  Jelang Galungan, Pemda Larang Jual Babi ke Luar Bali

Suardika mengungkapkan bahwa kondisi kali ini jauh lebih parah dibandingkan sebelumnya, karena intensitas hujan yang sangat tinggi. Air hujan yang meluap tidak dapat mengalir dengan baik akibat saluran drainase yang terbatas, mengakibatkan jalan raya tergenang material batu kapur.

“Ini disebabkan oleh derasnya hujan yang cukup panjang dan intens. Dulunya, genangan tidak sebanyak ini,” ujar Ngurah Suardika pada Selasa (7/1).

Sebagai solusi jangka pendek, Dinas PUPR akan terus melakukan pembersihan jika kejadian serupa terulang. Meski demikian, untuk mengatasi masalah ini secara permanen, pihaknya berencana untuk mengusulkan pembangunan saluran drainase di kawasan tersebut pada tahun 2026.

Baca juga:  Antisipasi Bencana, BPBD Tabanan Bersihkan Gorong-gorong

Menurut Suardika, keberadaan saluran drainase yang memadai akan menjadi solusi utama untuk mencegah kerusakan jalan yang disebabkan oleh luapan air hujan. “Dengan saluran drainase, air hujan bisa langsung dialirkan dan tidak akan menggerus jalan lagi,” tambahnya.

Sementara itu, Muhammad Sholton, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2 Provinsi Bali, juga memberikan perhatian besar terhadap masalah banjir yang sering terjadi di kawasan Jalan Raya Bypass Ngurah Rai, terutama saat hujan deras. Menurut Sholton, pihaknya rutin membersihkan area tersebut untuk mencegah genangan air.

Baca juga:  Tak Ada Hujan, Sejumlah Rumah di Sedap Malam Terendam

Namun, sampah yang sering dibuang sembarangan masih menjadi kendala utama yang menyebabkan saluran air tersumbat. “Jika sampah tidak dibuang dengan benar, banjir akan tetap terjadi. Penyebab genangan air adalah sampah dan juga air kiriman dari atas. Saat hujan, air akan berwarna coklat dan keruh. Tim kami bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) sudah melakukan pembersihan, dan saat ini kondisi sudah normal,” jelasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN