Direktur Lantas Polda Bali Kombes Pol. Turmudi pimpin rakor terkait mengatasi kemacetan di wilayah Canggu, Kuta Utara. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com -Terkait kemacetan yang kerap terjadi dan dikeluhkan masyarakat di wilayah Canggu, Kuta Utara, Direktur Lantas Polda Bali Kombes Pol. Turmudi menginisiasi rapat koordinasi (rakor) dengan instansi terkait. Dari rakor tersebut muncul banyak masukan, diantaranya dilakukan rekayasa lalu lintas, menerapkan satu arah di beberapa jalur, rencana jangka pendek dan jangka panjang. Termasuk telah dibentuk tim khusus pengurai macet.

Usai rakor, Kombes Turmudi menjelaskan ini merupakan tahap awal dan akan ada rapat-rapat berikutnya untuk mematangkan program yang akan dilakukan. “Tidak bisa sekali (rakor). Ini juga tidak terlepas dari penganggaran dari pemerintah daerah dalam mendukung rekayasa lalu lintas itu berjalan dengan baik,” ujarnya.

Menurutnya rekayasa lalu lintas itu mesti dilakukan apalagi dengan perkembangan jumlah kendaraan yang cukup banyak, tidak seimbang dengan perkembangan fasilitas atau infrastruktur jalan. Sedangkan kemacetan tidak bisa diantisipasi dan tanggulangi tanpa adanya rekayasa lalu lintas, paling tidak kita tahu penyebabnya.

“Saat macet kemarin ada beberapa kendala di lapangan. Ada kendaraan roda empat yang masuk ke selokan, sehingga jalan yang bisa digunakan hanya satu lajur secara bergantian. Itu juga yang mengakibatkan Canggu mengalami kemacetan,” tegas Kombes Turmudi.

Baca juga:  Arda Yusa Ayam Keren Jaga Cita Rasa dengan Resep Kerajaan

Rekayasa lalu lintas harus dilakukan dan bisa menjawab masalah tersebut. Ia mengatakan tahun lalu terjadi kemacetan horor. Namun tahun ini bisa antisipasi dan tidak terjadi macet horor tersebut.

Padahal tahun ini wisatawan yang datang melalui Bandara Ngurah Rai lebih banyak dari tahun sebelumnya, terutama penerbangan internasional. Menurutnya ada kurang lebih 85 ribu wisatawan, sedangkan tahun lalu kurang lebih 70 ribuan.

“Dengan rekayasa lalu lintas ini bisa kita menjawab. Tentunya kita bekerja sama bersama dengan stakeholder terkait dan juga masyarakat itu sendiri,” ucapnya.

Terkait rencana tersebut, pihaknya sudah dua hari melakukan survei untuk titik titiknya (rekayasa lalu lintas). Setelah itu dilanjutkan oleh dishub dan Satlantas Polres Badung akan diskusi dengan stakeholder terkait untuk menentukan titik mana diterapkan. “Dalam waktu dekat. Mudah-mudahan akhir bulan ini. Kan ada long weekend, nah ini tantangan buat kita, semoga mampu mengantisipasi. Ini ada sifatnya jangka pendek, menengah, dan panjang. Ada insidentil dan permanen,” kata perwira melati tiga di pundak ini.

Baca juga:  Intensitas Hujan Tinggi, Ini Wilayah Potensi Bencana di Klungkung

Berdasar data Ditlantas, kendaraan yang masuk di Bali terutama yang baru itu mengalami peningkatan. Ia menekankan jumlah anggotanya terbatas sehingga tidak bisa ditempatkan di satu titik setiap hari. Pihaknya sudah membentuk satu tim untuk urai macet dan sifatnya mobiling. Di Canggu akan mencoba dan diharapkan bisa menjawab atau mengatasi kemacetan itu seoptimal mungkin. Ia pun mengharapkan dukungan masyarakat.

Sedangkan Sekdis PUPR Kabupaten Badung, Nyoman Kariasa menyampaikan terkait dengan infrastruktur jalan, juga sebagai salah satu instrumen dalam menanggulangi kemacetan yang ada. “Tentu kami dari Pemkab Badung saat ini akan maksimalkan jalan jalan eksisting yang ada, terutama dalam jangka pendek yang kami lakukan adalah menjaga kemantapan jalan. Jalan itu mantap artinya tidak ada yang berlubang, kalau ada lubang kan juga akan menghambat arus lalu lintas yang berdampak pada kemacetan. Itu langkah langkah awal yang akan kami lakukan,” ujarnya.

Baca juga:  Lembu Setinggi 7,5 Meter dan Berat 3 Ton Iringi Ngaben Massal di Bitera

Selanjutnya pihaknya akan melakukan peningkatan peningkatan simpang, melanjutkan perbaikan sehingga lalu lintas bisa lebih lancar. Untuk jangka panjang akan menjajaki seperti yang dilakukan pada 2023 yaitu membangun akses jalan baru shortcut Canggu.

“Kedepannya itu akan kami lakukan terus sehingga volume jalan bisa terus bertambah. Harapan kami itu akan bisa mengurai kemacetan lalu lintas dan sebagi jalur akses alternatif yang bisa menjadi pilihan untuk perjalanan masyarakat,” kata Kariasa.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Badung, Wiryantara menegaskan dari kawasan Seseh sudah ada rambu larangan bus masuk. Seharunya dari Tanah Lot bus sudah tidak boleh ke arah Canggu. Kalau ada bus dari Tanah Lot diarahkan belok kiri (utara). Wilayah Canggu tidak boleh ada bus yang masuk. “Kalau ditemukan (bus melanggar) akan dilakukan penindakan oleh kepolisian. Sedangkan truk yang membawa material proyek itu nanti akan diatur operasionalnya, setelah jam-jam sibuk baru kita berikan melintas,” tegasnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN