TABANAN, BALIPOST.com – Tingginya kebutuhan layanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singasana, Kabupaten Tabanan, memicu langkah strategis pengelola untuk menambah kapasitas kamar rawat inap. Penambahan ini dijadwalkan terealisasi pada tahun 2025, dengan dukungan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp14,5 miliar.
Direktur RSUD Singasana, dr. I Wayan Doddy Setiawan mengungkapkan bahwa penambahan ini merupakan respons terhadap tingginya tingkat keterisian pada kamar rawat inap penyakit dalam dan bedah, yang mencapai 80 sampai 90 persen. “Rata-rata tingkat hunian kami saat ini berkisar 40-50 persen. Namun, untuk ruang penyakit dalam dan bedah, tingkat keterisiannya hampir selalu penuh, mencapai 80-90 persen,” jelas Doddy, Rabu (18/1).
Saat ini RSUD Singasana memiliki 102 kamar rawat inap. Dengan penambahan yang direncanakan, jumlah kamar akan meningkat menjadi sekitar 140 sampai 150 kamar. Fokus utama pengembangan ini adalah meningkatkan kapasitas kamar untuk pasien penyakit dalam dan bedah, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selain memperluas kapasitas kamar, anggaran DAK juga akan dialokasikan untuk pengadaan alat kesehatan modern guna menunjang pelayanan. “Dengan anggaran Rp14,5 miliar, selain membangun kamar baru, kami juga akan melengkapi RSUD dengan alat kesehatan yang memadai, sehingga pelayanan semakin optimal,” tambah Doddy.
Langkah ini juga menjadi bagian dari implementasi program Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) oleh BPJS Kesehatan, yang mendorong peningkatan kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan. Dengan tambahan fasilitas ini, RSUD Singasana diharapkan mampu mengakomodasi lebih banyak pasien dan memberikan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Tabanan. (Puspawati/balipost)