MANGUPURA, BALIPOST.com – Kecelakaan menimpa bus yang membawa rombongan siswa SMK TI Bali Global Badung di Kota Batu, Malang, Rabu (8/1) malam saat menjalani kegiatan kunjungan industri. Meski tidak ada korban luka dari insiden tersebut, kejadian ini meninggalkan trauma bagi para siswa.
Pihak sekolah telah menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan tersebut demi meningkatkan keselamatan di masa mendatang. Kepala SMK TI Bali Global Badung, I Made Indra Aribawa, menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan guru pendamping dan memastikan seluruh bus dalam rombongan tersebut diperiksa kelayakannya oleh kepolisian.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa empat bus perlu diganti untuk memastikan keselamatan siswa. Kepolisian juga akan mengawal perjalanan bus sampai ke Bali,” ungkap Indra Aribawa pada Kamis (9/1).
Aribawa menambahkan bahwa terdapat beberapa masalah teknis pada bus yang digunakan, seperti kondisi ban dan tabung bus. “Kami bersyukur dengan pemeriksaan ini karena memberikan rasa aman lebih kepada siswa,” tuturnya.
Meskipun sebelumnya pihak travel telah memberikan jaminan kelayakan operasi kendaraan, insiden ini memaksa sekolah untuk lebih berhati-hati dalam memilih penyedia layanan transportasi di masa depan.
Sejatinya, kegiatan kunjungan industri diikuti 157 siswa dengan empat bus. Hanya saja, bus yang mengalami kecelakaan hanya satu bus yang ditumpangi 32 siswa dan tiga guru pendamping. Menurut Aribawa, kunjungan industri bersifat opsional dan tidak memaksa. Bahkan, dari total 190 siswa kelas XI, sebanyak 157 siswa mengikuti program dan telah mendapatkan izin orangtua.
“Kunjungan industri dilaksanakan ke luar Bali karena kami mencari mitra industri yang memiliki kapabilitas lebih baik,” jelasnya.
Ke depan, pihak sekolah mempertimbangkan opsi lain, seperti mengundang pihak industri ke sekolah untuk memberikan pembelajaran langsung, guna meminimalisir risiko perjalanan. “Beberapa siswa masih trauma, terutama mereka yang berada di bus yang mengalami insiden. Namun, sebagian besar sudah ingin segera pulang,” paparnya.
Perjalanan kunjungan industri dimulai pada 5 Desember 2024, dengan tujuan ke beberapa kota, termasuk Semarang, Yogyakarta, dan Malang. Insiden terjadi ketika rombongan baru saja meninggalkan Museum Angkut dan sedang menuju rumah makan.
Dua bus telah tiba di tujuan, sementara satu bus mengalami kecelakaan, dan bus lainnya berada di belakangnya.
Menurut jadwal, rombongan semestinya tiba di Bali pukul 12.00 Wita, namun akibat kecelakaan, kedatangan diperkirakan tertunda hingga pukul 23.00 WITA di Terminal Mengwi, di mana siswa akan dijemput orang tua masing-masing. “Kami turut berduka cita, karena ada korban dari pengguna jalan. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk meningkatkan keselamatan,” pungkasnya. (Parwata/balipost)