Yohanes Ande Kala, atau yang lebih dikenal sebagai Joni bersama sang ibu, Lorenza Kaili. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Yohanes Ande Kala, atau yang lebih dikenal sebagai Joni, si pemanjat tiang bendera saat upacara HUT RI ke-73 di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini resmi menyandang status sebagai Bintara TNI AD. Joni berhasil lulus Pendidikan Pertama Bintara TNI AD Tahun Anggaran 2024 di Rindam IX/Udayana, Tabanan, pada Kamis (9/1).

Pemuda kelahiran 10 Oktober 2004 asal Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu ini menempuh pendidikan selama 15 minggu bersama 217 rekan lainnya. Seperti diketahui, Joni sempat gagal dalam seleksi karena tinggi badan yang tidak memenuhi syarat di Korem 161/WS Kupang.

Baca juga:  Soal RUU Provinsi Bali Tak Masuk Daftar 50 RUU Prolegnas Prioritas, Begini Tanggapan Gubernur Koster

Namun, berkat semangat dan dukungan TNI AD, ia mendapat kesempatan kedua hingga akhirnya lolos seleksi dan mengikuti pendidikan. “Ini mimpi yang menjadi kenyataan. Saya sangat senang bisa membanggakan mama, keluarga, dan almarhum bapak saya,” ujar Joni ditemui usai upacara.

Lorenza Kaili, mama Joni juga tak dapat menyembunyikan rasa bangganya. “Joni sudah membuktikan bahwa ia bisa. Semoga ia tetap fokus dan berjuang sebaik-baiknya untuk bangsa,” ungkapnya.

Baca juga:  Banyak Anggota Kodam Sembuh Setelah Diisolasi Terpusat

Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zamroni, yang hadir dalam upacara kelulusan, berpesan kepada seluruh Bintara yang lulus untuk terus menjaga profesionalisme dan mengabdi pada bangsa. “Jadilah prajurit sejati yang tanggap, tanggon (tangguh dan kokoh, red), dan trengginas,” tegasnya.

Setelah lulus, Joni dan rekan-rekannya akan melanjutkan pendidikan kecabangan sesuai spesialisasi masing-masing sebelum ditugaskan ke berbagai wilayah di Indonesia. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN