Mahasiswa Program Studi Fotografi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar pameran bertajuk “Dualisme” pada Jumat (10/1) di Renon, Denpasar. (BP/Beatrix Irenia)

DENPASAR, BALIPOST.com – Mahasiswa Program Studi Fotografi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar pameran bertajuk “Dualisme” pada Jumat (10/1) di Renon, Denpasar. Acara ini merupakan bagian dari penilaian akhir dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk mahasiswa semester VI.

Selain sebagai tugas akhir, pameran ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa fotografi bukan sekadar hasil jepretan biasa, melainkan karya yang memiliki nilai estetika dan makna mendalam.

“Jadi biar nggak dikiranya itu fotografi cuma sekedar foto biasa aja, yang nggak memiliki nilai, seperti itu istilahnya,” ujar Piki Hendrawan, Ketua Panitia Pameran.

Baca juga:  Mahasiswa Tewas Tertabrak Truk, Mobil Lain yang Terlibat Kabur 

Pada pameran kali ini, hanya dua peserta yang mengikuti dengan masing-masing memamerkan empat karya. Total ada delapan karya dipajang.

Menurut Piki, hanya dua peserta ini yang lolos proses kurasi ketat oleh dua dosen penguji. Selain itu, mahasiswa juga diwajibkan menyusun laporan sebagai pelengkap karya mereka.

Ia menyebutkan pameran ini sudah menjadi tradisi di Prodi Fotografi ISI Denpasar sejak 2013. Mahasiswa diwajibkan untuk menggelar pameran di luar kampus setiap semester sebagai bagian dari tugas akhir.

Baca juga:  WBF Rock Music Festival Give Appreciation to Bali Rock Musician

“Mempersiapkan pemerannya itu seminggu sih. Kalau karyanya ya ini, selama magang kelarin, empat bulan,” jelas salah satu peserta, Melynia Ramadhani.

Salah satu tema yang diangkat dalam pameran ini adalah fotografi jurnalistik, dengan judul “Penerapan Metode EDFAT dalam Fotografi Jurnalistik Media Online Bali Post.” Tema ini menyoroti penerapan metode tertentu dalam fotografi jurnalistik yang diharapkan dapat berkontribusi pada perkembangan media online.

Baca juga:  Wisuda XXIV ISI Denpasar, Seniman Diharapkan Beradaptasi di Tengah Pandemi COVID-19

Pameran “Dualisme” diharapkan menjadi ajang apresiasi dan edukasi, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat umum, untuk lebih memahami dan menghargai seni fotografi. Meskipun jumlah karya terbatas, ruang pameran yang tersedia mampu memberikan tampilan yang tetap menarik dan menonjolkan kualitas karya para peserta. (Cahya Dwipayanti/Beatrix Irenia/Ni Wayan Linayani/balipost)

BAGIKAN