Wabup Ketut Suiasa menyambut kunjungan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, H. Yandri Susanto, di Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Sabtu (11/1). (BPIstimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa menyambut kunjungan kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Mendes PDTT RI), H. Yandri Susanto beserta jajaran, dalam acara Sosialisasi Penguatan Program Prioritas Pemerintah Pusat terkait Ketahanan Pangan dan Pengembangan Potensi Desa. Kunjungan yang berlangsung di Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Sabtu (11/1) menjadi momen penting untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan swasembada pangan melalui pemberdayaan desa.

Hadir pada kegiatan tersebut, para pejabat pimpinan tertinggi madya, para pejabat pimpinan pratama, Forkopimda Badung, kepala OPD di Pemkab Badung, Camat Abiansemal beserta perbekel se-Abiansemal, serta kelompok tani dan masyarakat.

Baca juga:  Makin Diminati, BKD Jabar Gelar Try Out CASN Juara Sesi 2

Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Wabup Ketut Suiasa menyampaikan komitmen Pemkab Badung dalam mendukung visi nasional Presiden RI, Prabowo Subianto untuk membangun Indonesia dari desa. Kegiatan ini juga menjadi ajang apresiasi terhadap berbagai pencapaian Desa Bongkasa Pertiwi yang telah menunjukkan kontribusi signifikan dalam pengembangan potensi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Wabup Suiasa menyoroti pentingnya ketahanan pangan sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional. Kabupaten Badung, yang dikenal sebagai daerah dengan sektor pariwisata dominan, menghadapi tantangan keterbatasan lahan produktif akibat alih fungsi lahan. Namun, hal ini tidak menyurutkan upaya pemerintah daerah untuk mengembangkan berbagai inovasi demi menciptakan kemandirian pangan.

Baca juga:  Jelang WWF ke-10, Polisi Tindak WNA hingga Knalpot Brong

“Walaupun Badung memiliki karakteristik sebagai daerah konsumtif berbasis pariwisata, kami terus berupaya mengintegrasikan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi berbasis lokal dalam setiap kebijakan pembangunan. Tantangan seperti distribusi hasil pertanian, khususnya padi dan beras, yang diproses di luar Bali hingga memicu kenaikan harga, menjadi perhatian utama kami. Oleh karena itu, kami membutuhkan sinergi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi hambatan ini,” jelas Wabup Suiasa.

Sebagai langkah konkret, Pemkab Badung memanfaatkan perusahaan daerah untuk menjaga kestabilan harga pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui kebijakan pembelian hasil panen dengan harga layak.

Baca juga:  Peningkatan Aktivitas Gunung Agung Berimbas pada Kunjungan Wisatawan ke Kintamani

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, H. Yandri Susanto, mengapresiasi keberhasilan Kabupaten Badung dalam mengelola dana desa secara profesional dan transparan. Yandri Susanto juga menyoroti pentingnya pembangunan desa berbasis komunitas untuk menciptakan desa yang produktif, mandiri, dan mampu mencegah urbanisasi.

“Pengelolaan dana desa yang akuntabel, seperti yang dilakukan Kabupaten Badung, patut menjadi model nasional. Dengan pengawasan yang melibatkan kejaksaan, kami yakin bahwa dana desa benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” ucapnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN