DENPASAR, BALIPOST.com – Desa Adat Padangsambian, Denpasar kini tengah berbenah. Di mana, masyarakat setempat melakukan pembangunan total parahyangan yaitu Kahyangan Tiga, yaitu Pura Desa, Puseh, dan Pura Dalem.

Bendesa Adat Padangsambian, I Made Sumawa belum lama ini mengatakan, tahun ini desa adat Padangsambian akan melaksanakan program di bidang parahyangan yakni memperbaiki areal Pura Kahyangan Tiga.

Pembangunan tersebut mencakup semua pelinggih terdiri dari pelinggih Padmasana, Gunung Agung, Gedong Brahma, Anglurah Ketut Petung, Gunung Batur atau Dewi Danu atau Taksu Meres, Penyarikan, Meru Tumpang Pitu, Anglurah Made Jelawung, Rare Angon atau Ratu Ngurah Ebuh, Bale Pangrawuhan, Puri Agung, Bale Agung, dua Anglurah, Togog Dorokala dan Mahakala serta Bale Kulkul.

Baca juga:  Tiga Desa Adat Kini Miliki Tempat Melasti di Pantai Pulukan

Pelaksanaan pembangunan ini mulai 1 November 2024 dan targetnya seluruhnya rampung pada 1 November 2025 dengan total luas pembangunan 890 meter persegi.

Untuk pembangunan tersebut, Desa Adat Padangsambian menggunakan dana dari hasil pengelolaan desa mengingat desa adat memiliki beberapa aset.

Sesuai Perda Bali nomor 4 2019 tentang desa adat di Bali dan Perda nomor 4 tahun 2022 terkait dengan BUPDA dan LPD yang dikumpulkan selama 10 tahun. BUPDA terdiri dari pasar tradisional (pastra), parkir, sektor riil, TPS3R, penyewaan aset desa, dan lain-lain.

Baca juga:  Desa Adat Padangluwih Lestarikan Tradisi "Matimpugan Tipat Bantal"

Di Desa Adat Padangsambian terdiri dari 14 banjar adat dengan total krama sekitar 12.000 krama wed. (Citta Maya/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN