DENPASAR, BALIPOST.com – Fenomena berburu koin jagat kini menjadi tren di sejumlah wilayah di Indonesia. Tak terkecuali di kawasan Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali. Tren bermain aplikasi Koin Jagat mengharuskan para pencarinya berburu koin ke berbagai lokasi untuk kemudian ditukarkan dengan uang.
Namun demikian, tren aktivitas yang dilakukan tersebut justru membuat rusaknya berbagai fasilitas umum (fasum). Hal itu diketahui setelah beredarnya video berdurasi 16 detik yang memperlihatkan tanaman di sebuah kebun kota rusak. Video itu menarasikan taman rusak diinjak-injak oleh seseorang yang bermain aplikasi Koin Jagat.
Terkait hal ini, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali, I Dewa Nyoman Rai Dharmadi meminta warga untuk bersama-sama menjaga fasilitas umum (fasum). Ia meminta masyarakat untuk menegur atau melaporkan jika melihat ada yang merusak fasum. Apabila sudah sudah ditegur masih melakukan perusakan, masyarakat diminta untuk melaporkannya ke aparat setempat biar segera ditangani.
Meski begitu, Dharmadi belum mendapatkan informasi dan laporan terkait lokasi perusakan fasilitas umum akibat perburuan Koin Jagat. Justru ia mengaku baru mendengar ada tren permainan tersebut.
Seperti diketahui, Koin Jagat merupakan permainan mencari koin yang memiliki konsep seperti Pokémon Go. Pengguna aplikasi diminta datang ke sejumlah titik untuk mencari koin yang telah disembunyikan.
Aksi berburu koin ini dikenal dengan sebutan “Koin Jagat” yang diambil dari aplikasi bernama Jagat. Aplikasi ini bisa diinstall di ponsel Android dan iPhone.
Jagat bisa menunjukkan lokasi real-time pengguna satu dengan yang lainnya. Pengguna juga bisa menandai tempat favorit mereka. Ada tiga jenis koin yang bisa ditemukan, yaitu koin emas, perak, dan perunggu, yang masing-masing memiliki nilai hadiah berbeda. (Ketut Winata/balipost)