Fogging digelar di salah satu permukiman di Jembrana untuk mengantisipasi tren peningkatan kasus DBD. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Sepanjang tahun 2024, Kabupaten Jembrana mencatat penurunan kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan total 332 kasus. Angka ini turun hampir 100 kasus dibandingkan tahun 2023, yang mencapai 435 kasus.

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk terus menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit. Data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Jembrana, jumlah kasus DBD di Jembrana mengalami fluktuasi selama lima tahun terakhir (2020-2024).

Pada 2020 tercatat 267 kasus, menurun signifikan pada 2021 menjadi 96 kasus. Namun, kasus kembali meningkat pada 2022 dengan 347 kasus dan mencapai puncaknya pada 2023 dengan 435 kasus. Tren penurunan kembali terlihat pada 2024 dengan total 332 kasus.

Baca juga:  26 Ribu Anjing di Zona Merah Rabies Divaksin

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jembrana, dr. I Gede Ambara Putra mengatakan, kasus DBD pada 2024 tersebar di lima kecamatan atau seluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana. Kecamatan Negara mencatat kasus tertinggi dengan 93 kasus, diikuti Kecamatan Jembrana (89 kasus), Kecamatan Mendoyo (82 kasus), Kecamatan Melaya (42 kasus), dan Kecamatan Pekutatan sebanyak 26 kasus.

“Walaupun ada penurunan kasus, masyarakat tetap harus waspada. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini,” ujar Ambara.

Baca juga:  Sempat Bolak-balik RS, Pasien Demam Berdarah Meninggal

Menurut Ambara, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan berkontribusi besar pada penurunan jumlah kasus DBD. Langkah aktif petugas kesehatan, seperti fogging dan penanganan cepat saat kasus ditemukan, juga turut mendukung keberhasilan ini.

Selain itu, faktor cuaca menjadi salah satu penyebab penurunan kasus. “Pada 2024, hujan deras yang sering terjadi menghambat perkembangbiakan nyamuk, berbeda dengan cuaca yang berubah-ubah antara hujan dan terang, yang justru mempermudah nyamuk berkembang biak,” jelasnya.

Baca juga:  Dua Warga Kelurahan Ini Jadi Korban Jiwa COVID-19

Dinas Kesehatan Jembrana mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, terutama di musim hujan. Langkah sederhana seperti membersihkan genangan air dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD. Dengan konsisten menjaga lingkungan, pihaknya yakin penyebaran nyamuk DBD dapat ditekan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN