TABANAN, BALIPOST.com – Proyek pembangunan Taman Perjuangan di Tabanan yang direncanakan selesai akhir Desember 2024 terpaksa molor hingga Januari 2025. Progres proyek senilai Rp4 miliar ini saat ini baru mencapai 97 persen, dengan kendala utama berupa cuaca buruk dan kelangkaan material batu bata pada Desember lalu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan I Made Dedi Darma Saputra membenarkan keterlambatan tersebut. “Pengerjaan memang lewat dari jadwal karena cuaca hujan dan sulitnya mendapatkan batu bata. Namun kami beri kesempatan kepada rekanan untuk menyelesaikan,” katanya, Senin (13/1).
Sebagai konsekuensi keterlambatan, rekanan dikenakan penalti sesuai aturan. Meski begitu, nilai penalti belum bisa dihitung hingga proyek benar-benar rampung. “Kami targetkan selesai akhir Januari 2025, mudah-mudahan bisa lebih cepat,” katanya.
Sementara itu, pantauan di lapangan, para pekerja terlihat masih berjibaku menyelesaikan berbagai bagian taman, termasuk penataan taman dan pemasangan gapura. Beberapa bagian, seperti pemasangan batu bata di area taman, telah rampung.
Taman Perjuangan yang dibangun berdampingan dengan Taman Makam Pahlawan Pancakatirta, memiliki konsep taman dengan elemen penghormatan kepada para veteran. Nantinya, taman ini akan dilengkapi pesawat tempur, tank, dan empat meriam bekas hibah, menjadikannya tempat edukasi sekaligus penghormatan bagi perjuangan bangsa.
Selain menjadi simbol penghormatan kepada para pahlawan, taman ini diharapkan mempercantik kawasan sekitar yang sebelumnya terlihat kumuh akibat keberadaan truk-truk pengangkut sampah. “Taman ini juga untuk menambah ruang terbuka hijau di Tabanan agar wajah kota lebih elok,” tambah Dedi. (Puspawati/balipost)