BANGLI, BALIPOST.com – Sejumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kabupaten Bangli saat ini kondisinya memprihatinkan lantaran mengalami kerusakan. Namun, upaya perbaikan fasilitas kesehatan dasar ini banyak terkendala masalah status aset.
Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, dr. I Made Supadma mengatakan kerusakan Pustu tersebar di setiap kecamatan. Ada yang rusak ringan, sedang dan berat.
Dia mencontohkan beberapa pustu yang kondisinya rusak berat, diantaranya Pustu Selulung, Pustu Pengejaran dan Pustu Belanga di Kecamatan Kintamani. Upaya perbaikan sejumlah Pustu yang rusak selama ini terkendala oleh status kepemilikan tanah yang berada di bawah desa adat.
Dokter Supadma mengaku pihaknya sudah berupaya melakukan komunikasi intensif dengan desa adat terkait hal ini. Bahkan pihaknya juga melibatkan Kejaksaan Negeri Bangli.
Namun masih saja ada yang belum menyerahkan asetnya. Padahal pemerintah tidak harus menyertifikatkan atas nama pemerintah. “Dalam bentuk hak guna pakai juga bisa,” ujarnya.
Supadma menegaskan, perbaikan ini penting agar keberadaan Pustu bisa memberikan pelayanan maksimal. Selain itu tidak memperparah kerusakan. “Kalau aset sudah jelas, baru kami bisa usulkan anggaran perbaikan,” jelas Supadma.
Ia mencotohkan Pustu di Desa Batukaang yang sebelumnya bermasalah status aset kini sudah bisa diselesaikan. Pustu itu pun akan diperbaiki tahun ini. Anggaran sudah dipasang pada APBD 2025 sebesar Rp158 juta.
Supadma menilai, Pustu itu layak diperbaiki karena kondisinya yang memprihatinkan. Bagian tembok mes sudah retak. Dikhawatirkan roboh jika tidak segera diperbaiki.
“Kalau ada gempa bisa roboh. Mess ini menjadi satu gedung dengan ruang pelayanan. Pustu ini juga sekitar 10 tahun tidak direhab,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)
