Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Ketut Sujana. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Angka guru pensiun dan kesempatan pengangkatan tenaga guru yang tidak seimbang, menyebabkan Klungkung setiap tahun selalu kekurangan tenaga guru. Memasuki tahun 2025, Data Dinas Pendidikan Klungkung menunjukkan, Bumi Serombotan kini mengalami kekurangan guru hingga 334 orang.

Kepala Dinas Pendidikan Klungkung I Ketut Sujana, Senin (13/1) mengatakan ketimpangan tenaga guru selalu terjadi setiap tahun. Akibatnya, selalu terjadi ketimpangan antara kebutuhan dan keberadaan guru yang tersedia setiap tahun.

Baca juga:  Ribuan Blanko Ijazah SD Belum Dikirim Pusat

Dampaknya tentu dikhawatirkan terjadi terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dia mengakui, untuk menutupi kekurangan yang begitu banyak, Dinas Pendidikan Klungkung hanya mengandalkan tenaga guru pengabdian maupun honorer.

“Penghasilan guru pengabdian dan honorer ini hanya bergantung pada dana BOS. Paling tinggi hanya Rp500 ribu per bulan,” katanya.

Meski demikian, dia cukup bersyukur karena para guru pengabdi ini cukup bisa diandalkan untuk sementara menutupi kekurangan tenaga guru. Namun, karena kemampuan sekolah memang terbatas, ini menyebabkan tenaga guru pengabdi biasanya tak bertahan lama. Kebanyakan memilih beralih profesi kembali ke peluang pekerjaan lain yang bisa memberikan kesejahteraan lebih layak. Agar bisa memperoleh pendapatan yang lebih besar.

Baca juga:  Toko Modern Wajib Salurkan Produk Lokal

Untuk mengatasi persoalan ini, Dinas Pendidikan mengupayakan regrouping sekolah. Terutama sekolah yang kekurangan siswa dan guru. Misalnya, jika ada empat sekolah, digabung menjadi dua, maka hasilnya bisa mengalokasikan belasan guru lain untuk mengajar ke sekolah lain. Tetapi, langkah ini tak selamanya berjalan mulus, karena kendala geografis, seperti di Nusa Penida.

Sehingga, satu-satunya jalan adalah harus terus melobi pemerintah pusat agar program pengangkatan guru melalui jalur PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bisa terus dilakukan sesuai usulan kebutuhan daerah. Dia berharap upaya ini dapat direspons lebih serius, sehingga perekrutan PPPK dapat diperluas untuk mengurangi kekurangan tenaga guru yang semakin besar. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  PMI Klungkung Edukasi Pedagang Cegah Covid-19
BAGIKAN