DENPASAR, BALIPOST.com – Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali identik dengan parade ogoh-ogoh. Umat Hindu utamanya para yowana begitu antusias menyambut hari raya setiap setahun sekali ini dengan membuat ogoh-ogoh di banjar masing-masing.
Selain untuk diarak pada saat pengerupukan, sebagian besar ogoh-ogoh yang dibuat untuk dilombakan. Namun sayangnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kembali meniadakan lomba ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi Tahun 2025 ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha membenarkan bahwa Pemprov Bali kembali meniadakan lomba ogoh-ogoh ditingkat Pemprov Bali. Di mana, tahun lalu Pemprov Bali juga meniadakan lomba ogoh-ogoh tingkat provinsi lantaran berdekatan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Arya Sugiartha, mengungkapkan alasan meniadakan lomba ogoh-ogoh tingkat Provinsi Bali ini berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilalukan dan penyelenggaraannya diserahkan ke masing-masing kabupaten/kota. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, penyelenggaraan lomba ogoh-ogoh akan lebih efektif jika digelar oleh pemerintah kabupaten/kota.
Sementara, Pemprov Bali akan fokus menggelar kegiatan budaya lainnya seperti Pesta Kesenian Bali dan Festival Seni Bali Jani.
Mantan Rektor ISI Denpasar ini menepis anggapan ditiadakannya lomba ogoh-ogoh di tingkat provinsi karena tidak memiliki anggaran. Adapun, anggaran lomba ogoh-ogoh tingkat Provinsi Bali pada 2023 mencapai Rp3 miliar. “Bukan masalah anggaran, tapi memang karena hasil rapat evaluasinya seperti itu, lebih efektif kabupaten/kota yang menyelenggarakannya (lomba ogoh-ogoh,red),” tandas Sugiartha, saat dikonfirmasi, Selasa (14/1). (Ketut Winata/Balipost)