Sejumlah pemuda mengarak ogoh-ogoh saat parade ogoh-ogoh di Hari Pengerupukan atau satu hari menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946 di kawasan Desa Adat Kuta, Badung, Bali, Minggu (10/3/2024). (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) memastikan akan kembali memberikan Dana Kreativitas Ogoh-ogoh kepada sekaa teruna dan yowana menjelang Hari Raya Nyepi. Stimulus dana yang bertujuan mendukung kreativitas pemuda ini mengalami kenaikan dan dijanjikan akan cair pada awal Februari 2025.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Gde Eka Sudarwitha, saat dikonfirmasi pada Selasa (14/1), mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Badung terkait proses pencairan dana tersebut. “Kami masih melakukan koordinasi dengan BPKAD. Karena ini masih di awal tahun, kami berharap awal Februari sudah bisa direalisasikan,” ujarnya.

Baca juga:  Soal Bansos di Badung Jadi Temuan, DPRD Minta E-Hibah Mampu Tertibkan Penyaluran

Tahun ini, Pemkab Badung menaikkan jumlah bantuan dari sebelumnya Rp 20 juta menjadi Rp 25 juta per sekaa teruna dan yowana. Kenaikan ini diharapkan dapat memberikan dorongan lebih besar bagi para pemuda untuk berkreasi menciptakan ogoh-ogoh yang sesuai dengan nilai-nilai seni dan budaya lokal.

“Setiap Sekaa Teruna dan Yowana dirancang mendapatkan dana sebesar Rp 25 juta. Sistem pelaporan penggunaan dana tetap sama seperti tahun sebelumnya,” tambahnya.

Baca juga:  Bawaslu Badung Temukan Banyak "Human Error" di Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

Sebanyak 535 sekaa teruna (ST) dan 61 kelompok yowana di Kabupaten Badung rutin menerima dana kreativitas ini sebagai bagian dari persiapan menyambut perayaan Nyepi. Sudarwitha menekankan bahwa bantuan tersebut bertujuan mempererat rasa persatuan di kalangan pemuda, sekaligus memastikan prosesi Hari Raya Nyepi, khususnya saat Pengerupukan, dapat berlangsung sesuai pakem Hindu Dresta Bali.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan dalam proses pembuatan ogoh-ogoh. “Kami mengimbau agar tidak menggunakan bahan styrofoam dan plastik. Sebaiknya, Sekaa Teruna konsisten memanfaatkan bahan alami yang ramah lingkungan,” tegasnya.

Baca juga:  Denpasar Dilanda Bencana Pohon Tumbang

Selain itu, Disbud Badung mewajibkan penerima dana untuk membuat ogoh-ogoh secara mandiri. “Dana ini untuk mendorong kreativitas, bukan untuk membeli ogoh-ogoh jadi,” pungkasnya.

Dengan komitmen ini, diharapkan semarak perayaan Nyepi di Badung akan tetap sarat makna dan selaras dengan semangat pelestarian budaya serta lingkungan hidup. (Parwata/balipost)

BAGIKAN