NEGARA, BALIPOST.com – Selain penanganan abrasi di sejumlah titik di pesisir Jembrana, pemeliharaan revertment yang telah terbangun juga diajukan. Dari sejumlah ruas revertment yang sudah ada terdapat beberapa titik mengalami kerusakan khususnya di bagian atas (jogging track) akibat amblas.
Seperti yang terlihat di senderan batu di Pantai Perancak, Kecamatan Jembrana. Dua titik jogging track mengalami kerusakan amblas akibat tergerus air laut yang naik hingga masuk ke rongga batu senderan.
Di lokasi revertment sepanjang 200 meter lebih itu di dua titik mengalami kerusakan di sisi timur dan barat. “Sudah lama, awalnya sedikit sekarang sudah melebar jebol di bagian atas. Ketika air laut naik, membuat amblas tanah diatas untuk jogging track,” ujar Ketut Adi, salah seorang warga, akhir pekan lalu.
Kerusakan dengan kondisi amblas dan tidak bisa dilalui sepanjang 2 hingga 4 meter. Senderan ini dibangun sekitar tahun 2015 lalu atau sudah hampir 10 tahun. Kondisi batu besar yang dijajar masih utuh meskipun sudah lama.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPRPKP Jembrana, I Gede Sugianta, Rabu (15/1) mengatakan untuk pemeliharaan revertmen juga diajukan terutama yang mengalami kerusakan. Termasuk senderan di Perancak yang mengalami amblas di bagian jogging track atau di atas batu.
“Kerusakan itu juga sudah di ajukan ke Balai untuk perbaikan. Tahun ini harapannya bisa dilakukan melalui OP (operasional) dari Balai,” katanya.
Terkait dengan abrasi, Dinas PUPRPKP Jembrana juga mengajukan penanganan dengan pengajuan revertmen atau pengaman pantai ke pemerintah pusat maupun provinsi untuk meminimalisir pengurusan daratan. Titik prioritas tersebut adalah abrasi di pantai pura Luhur Dang khayangan Rambut Siwi, Kecamatan Mendoyo dan lanjutan penanganan abrasi di pantai Pebuahan di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.
Sejauh ini ada 22 titik di sepanjang pantai dari Gilimanuk hingga Pengeragoan mengalami abrasi. Selain penanganan baru revertmen, pemeliharaan juga perlu dilakukan dan merupakan kewenangan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) atau pusat. (Surya Dharma/balipost)