MANGUPURA, BALIPOST.com – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah berlangsung serentak di Indonesia sejak sepekan lalu. Program ini bertujuan meningkatkan gizi masyarakat melalui pemberian makanan bergizi secara gratis di berbagai daerah.
Kendati demikian, hingga pekan kedua pelaksanaannya, Kabupaten Badung belum memulai program tersebut. Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung masih menunggu arahan resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan). Karena pelaksanaan program MBG ini sepenuhnya menggunakan dana APBN, kami harus menunggu giliran,” ujar Kabid Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung, Rai Twistyanti Raharja, Rabu (15/1).
Rai menjelaskan bahwa pelaksanaan program MBG memiliki beberapa model penerapan dan penentuan model tersebut berada di bawah kewenangan BGN. “Informasinya, model pertama yang melibatkan mitra kerja yang ditunjuk BGN siap diterapkan lebih dulu. Namun, sampai sekarang kami belum mendapatkan instruksi mengenai skema pembiayaan yang memungkinkan penggunaan dana APBD,” katanya.
Terkait persiapan dapur umum untuk mendukung program ini, Rai menegaskan bahwa seluruh kebutuhan tersebut juga merupakan tanggung jawab BGN. “Ada beberapa model penerapan. Namun infonya, yang siap diterapkan sekarang adalah model 1 dengan mitra yang ditunjuk BGN. Sampai saat ini kami belum mendapat arahan terkait skema pembiayaan dengan APBD,” terangnya.
Program MBG diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perbaikan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak usia sekolah dasar. Dengan koordinasi yang terus berjalan antara Pemkab Badung dan BGN, diharapkan pelaksanaan program dapat segera terealisasi di wilayah tersebut. (Parwata/balipost)
