MANGUPURA, BALIPOST.com – Salah satu titik jalan setapak di Pantai Kuta kembali rusak parah akibat abrasi yang semakin intens. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (16/1), dengan kondisi kerusakan yang lebih parah dibandingkan insiden serupa pada Sabtu (3/1) lalu.
Pemerintah setempat sempat memperbaiki pada Senin (6/1), namun rusak kembali akibat cuaca ekstrem. Bahkan, geobag yang dipasang sebagai dinding pengaman abrasi kini hilang tersapu gelombang pasang laut.
Fenomena pasang laut yang kuat juga menyebabkan penurunan di sejumlah titik jalur pejalan kaki di kawasan Pantai Samigita.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, khususnya Bidang Sumber Daya Air (SDA), terus memantau situasi dan berupaya melakukan perbaikan untuk meminimalisir dampak abrasi.
Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Badung, AA Rama Putra, membenarkan bahwa kerusakan di depan Kuta Sea View sudah terjadi tiga kali dalam dua minggu terakhir. Perbaikan telah dilakukan dua kali, yaitu pada Sabtu (3/1) dan Rabu (15/1). Namun, gelombang pasang yang tinggi pada malam Kamis kembali memperparah kondisi tersebut.
“Kerusakan kali ini menyebabkan beton pedestrian jatuh karena fondasi pasir yang terkikis abrasi. Panjang kerusakan di depan Kuta Sea View mencapai 15 meter, sementara di beberapa titik di Seminyak dan Legian terjadi penurunan hingga 1-2 cm,” jelasnya.
Rencana perbaikan dengan ekskavator yang dijadwalkan pada Kamis juga tertunda karena air laut pasang tinggi. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung telah menyediakan alat berat untuk perbaikan, namun pelaksanaan tertunda hingga kondisi air laut surut.
Dinas PUPR menegaskan komitmennya untuk terus memantau dan memperbaiki pedestrian yang rusak akibat abrasi guna menjaga kenyamanan pengunjung dan masyarakat setempat. Masa pemeliharaan pembangunan pedestrian sebenarnya sudah habis tahun ini, sehingga perbaikan dilakukan langsung oleh dinas terkait.
“Kami sudah menyiagakan alat berat di lapangan dan akan melakukan perbaikan segera setelah kondisi pasang surut. Perkiraan kami, rob masih akan berlangsung selama dua minggu ke depan,” sebutnya. (Parwata/Balipost)