Suasana talkshow terkait potensi wellness and beauty yang digelar Jumat (24/1) di Sanur, Denpasar. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Market wisata wellness and beauty di dunia mencapai USD5,6 triliun. Bali sebagai destinasi wisata yang menjadi favorit kalangan wisatawan mancanegara punya potensi besar menggarapnya. Demikian mengemuka dalam talkshow terkait potensi wellness and beauty yang digelar Jumat (24/1) di Sanur, Denpasar.

Co Founder and Director Bali Wellness and Beauty Expo, Dr. Diah Permana Tirtawati, mengatakan, potensi wellness bertumbuh 4 kali lipat atau 20 persen dari GDP Indonesia sehingga potensial untuk dikembangkan. Global Wellness Institute juga telah menyampaikan bahwa di Indonesia perputaran bisnis wellness mencapai hampir USD14 miliar tapi di dunia sudah mencapai triliunan dolar.

Akademisi dari FMIPA Universitas Udayana Prof. I Made Agus Gelgel Wirasuta juga sepakat wellness and beauty memang memiliki potensi besar. Data dari Global Wellness Institute melaporkan ada kebutuhan masyarakat akan wellness industri sebesar USD 5,6 triliun. Ia menilai jika ingin dikembangkan, potensi yang cukup besar dan menarik minat wisman adalah Bali Maha Usadhi mengingat upaya kesehatan ini masuk kategori promotif dan preventif.

Baca juga:  Punya Potensi Besar, Bali Bisa Jadi Surganya Ekonomi Digital

Sedangkan usadha adalah upaya kesehasan kuratif dan rehabilitatif. “Bali Maha Usadhi ini aslinya orang Bali punya, caranya orang Bali secara turun temurun menjadikan dirinya sehat menuju tujuan hidup kebahagiaan yang abadi,” ujarnya.

Definisi tersebut sama dengan defnisi wellness yaitu pilihan sadar dari manusia untuk mencari cara menuju hidup yang berkualitas. Dengan demikian Bali Maha Usadhi sangat bisa dikembangkan dengan dukungan pemerintah. “Bali satu- satunya yang memiliki RS yang mampu mengawinkan upaya kesehatan konvensional dan tradisional seperti RS Bali Mandara,” ungkapnya.

Baca juga:  UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2022 Capai Business Matching Rp1,2 Triliun

Diah menambahkan pihaknya akan menyelenggarakan expo untuk menggarap potensi ini. Sudah ada 5 perusahaan dari China yang mengonfirmasi kehadiran di expo yang akan berlangsung di Sanur, Bali itu. Menurutnya pelaku usaha dari Jakarta juga banyak yang tertarik.

“Expo ini sebagai wadah promosi Bali, khusus di bidang wellness and beauty, kita sengaja cari market yang memang sedang digalakkan pemerintah. Bali menjadi suatu destinasi yang holistik. Semua sudah ada di Bali, tinggal diperkenalkan kepada dunia dan dikemas dengan baik agar diterima masyarakat internasional,” ujarnya.

Baca juga:  Kadek Jeni Juara III di Sentul

Expo ini nantinya akan digelar pada 27-29 Juni 2025 karena hari libur nasional dan internasional, dan high season di Bali. KEK Sanur dipilih sebagai venue karena sesuai dengan konsep kawasan kesehatan dan wellness. Dengan menyediakan 170 stand, ia menarget pengunjung mencapai 5.000.

Co Founder dan Project Director Bali Wellness Feri Agustian Soleh menyampaikan, expo yang dilaksanakan pertama kalinya ini jika secara berkelanjutan bisa menjadi platform yang baik bagi pertumbuhan industri wellness dan beauty. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN