Petugas sedang memilah sampah di TOSS Gema Santi, Klungkung. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Gema Santi di Dusun Karangdadi Desa Kusamba, Klungkung, kian sulit mengatasi peliknya persoalan sampah. Setelah ditutupnya TPA Sente, sampah kini justru kian menggunung di TOSS Center.

Semua blok, baik itu A, B dan C berisi sampah yang menggunung dengan bau menyengat hidung. Bahkan hingga menumpuk tak terkelola di luar blok.

Pantauan di lokasi TOSS Gema Santi, Jumat (24/1), fasilitas olah sampah jadi pupuk ini, sudah tak sanggup menampung dan mengelola semua sampah masyarakat. TOSS kewalahan mengatasi ledakan sampah, di tengah memanasnya situasi di TPA Sente, lantaran masyarakat di Desa Pikat tak mau lagi diajak tawar menawar.

Baca juga:  Lokasi TPA Ditolak Sana-Sini, Bupati Badung akan Upayakan Pendekatan

Mereka ingin TPA Sente tutup permanen. Karena TPA Sente sudah overload dan berulangkali terus terbakar.

Koordinator Lapangan TOSS Gema Santi, Desy, mengakui, tempat itu sudah kewalahan mengelola sampah yang masuk. Situasinya kian sulit sejak keberadaan TPA Sente ditutup. Volume sampah yang masuk ke TOSS terus naik hingga mencapai 26 ton setiap harinya.

Kondisinya diperparah lagi, karena sampah yang masuk tidak lagi dipilah, antara organik dan anorganik. Ini sangat menyulitkan petugas untuk mengolahnya dengan cepat.

Baca juga:  Tersebar di Kabupaten/kota, Ini 8 TPA yang Jadi Lokasi Pembuangan Sampah di Bali

Petugas pilah sampah kini hanya tinggal 30 orang. “Sejak TPA Sente ditutup, kami kewalahan mengelola sampah di sini. Ini yang di luar blok, karena semua blok sudah penuh,” terang Desy.

Sejak ditinggal oleh penggagasnya I Nyoman Suwirta, TOSS Center tak lagi bisa terkelola maksimal. Kurangnya kontrol di lapangan ditambah masalah TPA Sente, membuat kondisi TOSS Gema Santi saat ini justru berbalik dengan kondisi sebelumnya.

Dulu tumpukan sampah tak sampai sebanyak itu. Pembuangan residu sampah saat itu juga masih bisa dilakukan ke TPA Sente. Sehingga kerap membuat banyak pejabat dari kementrian maupun pemkab daerah lain datang dan belajar pengolahan sampah di sana.

Baca juga:  Uji Coba Bus Listrik, Ini Kata Gubernur Bali

TOSS Gema Santi tercatat pernah meraih prestasi nasional, setelah meraih penghargaan inovasi daerah. Ironisnya, ditengah persoalan sampah semakin runyam di Klungkung, Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika bersama 50 pejabat di lingkungan Pemkab, justru mengadakan studi tiru ke Kota Balikpapan, Kamis hingga Sabtu pekan ini.

Situasi ini jelas mendapat sentimen negatif dari masyarakat Klungkung. Banyak postingan di media sosial mengkritik keras agenda studi tiru tersebut, sebagai agenda sia-sia. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN