DENPASAR, BALIPOST.com – Tanah longsor kembali terjadi di wilayah Ubung, Denpasar Utara (Denut), Selasa (28/1). TKP-nya di rumah kos di Jalan Warmadewa Gang II A, Banjar Binoh Kaja, Kota Denpasar. Puluhan orang yang tinggal di kos tersebut langsung dievakuasi ke tempat yang aman.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Rabu (29/1) menjelaskan, longsor mengakibatkan kerusakan parah kamar kos milik Ni Made Ari Adnyaningsih (56). Dari 10 kamar, ada empat yang mengalami kerusakan yaitu nomor 7, 8, 9, dan 10. Terkait kejadian ini penghuni kos yang berjumlah puluhan orang langsung dievakuasi.
“Beberapa penghuni kos untuk sementara pindah ke rumah kerabat atau teman terdekat mereka untuk menghindari potensi bahaya lebih lanjut,” ujarnya.
Dari keterangan penghuni kos, awalnya mereka duduk di emperan kamar kos bersama tetangganya pukul 16.00 WITA. Saat itulah penghuni kamar nomor 8 menyampaikan adanya retakan di dinding kamar mandi.
Saat mereka hendak mengecek tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan disusul Tanah longsor. Hampir separuh bagian belakang empat kamar kos tersebut amblas. Warga di kos-kosan tersebut teriak histeris dan berusaha menyelamatkan barang berharganya.
Sementara kamar kos nomor 7 dan 9 sedang kosong karena penghuninya berada di luar. “Hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut diduga menjadi salah satu faktor longsor tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian materiil cukup besar karena empat kamar yang mengalami kerusakan berat,” tegas Sukadi.
Setelah menerima laporan kejadian itu, Kapolsek Denut, Iptu I Wayan Juwahyudi bersama anggotanya langsung ke TKP bantu proses evakuasi penghuni kos. Selain itu memastikan tidak ada lagi bahaya yang mengancam. Petugas juga melakukan langkah-langkah untuk mengamankan area sekitar dan memastikan situasi tetap kondusif.
“Polsek Denut berkoordinasi dengan instansi terkait akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab longsor dan memberikan bantuan kepada korban yang terdampak. Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana alam serupa,” tutupnya. (Kerta Negara/Balipost)
