Kuil Asakusa yang juga dikenal dengan nama kuil Avalokitesvara Bodhisattva atau Sho Kanzeon Bosatsu di Ibu Kota Jepang, Tokyo ini banyak dikunjungi masyarakat lokal dan wisatawan mancanegara. (BP/kmb)

TOKYO, BALIPOST.com – Jika anda berlibur ke Jepang, destinasi ini jangan sampai terlewatkan. Kuil Asakusa yang juga dikenal dengan nama kuil Avalokitesvara Bodhisattva atau Sho Kanzeon Bosatsu di Ibu Kota Jepang, Tokyo ini banyak dikunjungi masyarakat lokal dan wisatawan mancanegara.

Obyek wisata ini ramai dikunjungi, tidak hanya karena kuil Budha di distrik Asakusa ini merupakan kuil tertua di Tokyo, tetapi juga menjadi tempat favorit bagi mereka yang ingin memohon berkah.

Cikal bakal berdirinya kuil yang juga disebut Sensoji ini, menurut legenda, berawal dari penemuan patung dewi welas asih, Dewi Kannon atau dalam kepercayaan Tionghoa disebut Dewi Kwan-im oleh Hinokuma Hamanari dan saudara laki-lakinya, Takenari saat memancing di sungai Sumida.

Baca juga:  Wirausahawan Indonesia Ramaikan Perayaan Pengusaha di Malaysia

Menurut laman resmi kuil tersebut, yaitu www.senso-ji.jp, kejadian itu terjadi pada pagi hari tanggal 18 Maret tahun 628 Masehi. Konon meski patung tersebut diletakkan kembali di tempat penemuannya, patung tersebut selalu kembali ke kedua bersaudara tersebut.

Hal ini diketahui Haji no Nakatomo, kepala desa dari wilayah yang kini menjadi Asakusa dan ia pun mengubah rumahnya menjadi kuil bagi patung tersebut, yang kini menjadi Kuil Asakusa. Beberapa bagian kuil disebutkan pernah hancur akibat perang.

Namun, berkat upaya telaten pemerintah Jepang, bagian kuil yang hancur dibangun kembali, dan bagian lain dipercantik hingga menjadi kuil yang megah dan menjadi destinasi favorit pengunjung.

Baca juga:  Wanita Lansia Diselamatkan Lima Hari Setelah Gempa Jepang

Salah satu tradisi yang dilakukan pengunjung mirip dengan tradisi Hindu Bali. Sebelum memasuki kuil, pengunjung yang hendak berdoa di kuil wajib menyucikan diri di pancuran air suci.

Kemudian mereka membeli dupa dan membakarnya di tungku yang berada di depan tangga menuju bangunan utama. Pengunjung kemudian mengipas-ngipaskan asap ke muka dan badan sambil berdoa. Diyakini asap yang keluar dari tungku yang menyala setiap saat ini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dan bahkan memberi berkah.

Di bangunan utama kuil, pengunjung berdoa yang disertai tradisi melemparkan uang koin pada tempat yang telah disediakan dengan harapan doa mereka bisa terkabul.

Baca juga:  Wapres Maruuf Amin Hadiri Prosesi Pemakaman Shinzo Abe

Setelah berdoa, pengunjung bisa berbelanja oleh-oleh atau makanan khas Jepang yang dijual di sekitar kuil. Jumlah pedagang dan jenis suvenir serta makanan yang ditawarkan sangat banyak dan beragam yang berjajar di sepanjang jalan menuju lokasi kuil.

Pasar oleh-oleh ini membuatnya menjadi surga belanja. Banyak diantara para pengunjung mengenakan busana tradisional Jepang, Kimono. Bagi wisatawan asing yang juga ingin mengenakan Kimono, mereka dapat menyewanya.

Jika berkunjung ke Tokyo, sempatkanlah berkunjung ke Kuil Asakusa. Destinasi ini bisa menjadi tempat berfoto yang sangat instagrammable. Jika Ingin membawa pulang oleh-oleh khas Jepang, banyak pedagang di sekitar kuil yang menawarkan oleh-oleh dengan pilihan beragam. (Purnawan/balitv)

BAGIKAN