TPA Sente saat dalam penanganan kebakaran oleh petugas damkar. (BP/Dokumen)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – TPA Sente di Desa Pikat Kecamatan Dawan, Klungkung, masih memegang peranan penting dalam upaya pemerintah daerah pengelolaan sampah. Setelah warga Pikat mengambil sikap tegas menutup TPA Sente, kini TOSS Center andalan Pemkab Klungkung dalam mengelola sampah kian kelimpungan.

Sampah maupun residu sampah terus menumpuk. Penjabat Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika berharap warga Pikat melunak agar residu hasil pengolahan sampah bisa dibuang kembali ke TPA Sente.

Jendrika mengakui persoalan ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah untuk menemukan jalan tengah yang ideal. Sampah bisa teratasi, tuntutan warga Pikat juga agar dapat dipenuhi. Tumpukan sampah maupun residu sampah sejak beberapa hari lalu belum dapat dibuang ke TPA Sente. Ini karena belum ada kesepakatan dalam membuang sampah residu, sejak adanya penolakan dari warga di sekitar Banjar Sente Desa Pikat.

Baca juga:  TPA Sente Segera Ditutup, Regulasi Pembuangan Sampah ke TPA Regional Tak Pasti

“Kami berharap kesepakatan pembuangan sampah residu bisa disepakati oleh warga di TPA Sente bersama dengan Pemkab Klungkung, sehingga tumpukan sampah residu segera bisa dibuang ke TPA Sente. Besar harapan kami semoga masyarakat di sekitar TPA Sente dapat segera menyepakatinya, karena sampah sudah menumpuk di pasar maupun di sekitar TOSS,” terang Jendrika, Rabu (29/1).

Kepala Dinas LHP (Lingkungan Hidup dan Pertanahan) Klungkung, Nyoman Sidang menambahkan, peningkatan sampah yang dibawa ke TOSS memang naik cukup tajam. Dalam pengelolaan TOSS Center dulu sampah kota yang dibawa ke TOSS hanya sekitar 10 ton/hari. Bahkan sampah itu sudah dipilah, dengan pemilahan yang bagus dari sumbernya. Sedangkan sisanya (residu) langsung dibuang ke TPA Sente termasuk sampah Desa Kusamba. Namun sejak Desember 2023 TOSS Center mengelola sampah perkotaan Semarapura dan Desa Kusamba rata-rata 30 ton/hari.

Baca juga:  Telkomsel Santuni Ratusan Anak Yatim di Lombok

“Sejak Desember 2023 TPA Sente menerima sampah residu hasil pengolahan/pemilahan TOSS Center, Pasar dan TPS3R hanya 5 ribu ton per tahun. Sementara sebelumnya, data tahun 2023 sebanyak 35,5 ribu ton per tahun yang dibuang ke TPA Sente. Artinya, residu sampah yang dibuang ke TPA sudah jauh berkurang. Sementara sekarang sejak tanggal 11 Januari 2025 belum bisa membuang residu sampah ke TPA Sente sesuai jadwal Rabu dan Sabtu,” tegasnya.

Baca juga:  Meningkat, Penitipan Jenazah di RSUD Karangasem

Jika situasi ini terus terjadi, maka sampah akan semakin membludak di TOSS. Demikian juga residu sampahnya, karena warga Banjar Sente Desa Pikat sudah tidak bisa lagi memberikan toleransi untuk membuang sampah maupun residu sampah ke TPA Sente. Sebab, TPA Sente sesungguhnya sudah resmi ditutup karena kondisinya sudah overload dan sudah berulang kali terbakar. (Bagiarta/balipost)

 

BAGIKAN