penanaman padi gogo varietas Inpago 9 dilakukan di Subak Abian Giri Lestari, Desa Bugbubg, Karangasem, seluas 2 hektar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali memiliki lahan sawah produktif seluas 68.560 hektar dengan potensi lahan kering mencapai 281.902 hektare, yang mana 18,71% atau 52.571 hektare berada di Kabupaten Karangasem. Agar dapat mendukung swasembada pangan, padi gogo coba dikembangkan di lahan kering. Demikian disampaikan Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, Jumat (31/1).

Menurutnya, dengan kondisi lahan itu, varietas padi yang cocok ditanam adalah Inpago 9 dengan produktivitas 6,9 ton per hektar, melampaui produktivitas nasional sebesar 5,4 ton per hektare. “Pemerintah terus mendorong ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional sebanyak 270 juta jiwa dan penduduk Bali sebanyak 4,4 juta jiwa,” ujarnya.

Baca juga:  Voli Pantai Terkendala Angin Kencang

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menyampaikan, target luas tanam padi gogo di Bali pada tahun 2024 adalah seluas 128 ribu hektare, dan akan ditingkatkan menjadi 155 ribu hektare pada tahun 2025.

Penanaman padi gogo yang merupakan gerakan tanam (gertam) bersama stakeholder bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dalam menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat. Pada tahap pertama, penanaman padi gogo varietas Inpago 9 dilakukan di Subak Abian Giri Lestari seluas 2 hektare.

Dalam upaya menjaga kualitas dan kuantitas produksi padi Gogo, sistem pertanian organik telah diimplementasikan di wilayah Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Karangasem, sesuai Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019.

Baca juga:  10 Hektar Lahan Kering di Lereng Gunung Agung Terbakar

Perwakilan dari Subak Abian Giri Lestari mengatakan, terdapat 54 ribu hektare lahan kering di Kabupaten Karangasem. Salah satunya lahan kering di Subak Abian Giri Lestari memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian padi Gogo, terutama karena lokasinya yang berdekatan dengan Pantai Virgin Beach.

Selama ini pengelolaan lahan tanam masih menggunakan metode manual dengan bantuan sapi, sehingga membutuhkan waktu yang lama. Melalui kegiatan Gertam Padi Gogo di Subak Abian Giri Lestari ini, ia berharap Desa Bugbug dapat menjadi wisata pertanian di masa depan, didukung oleh keindahan alam sekitarnya.

Baca juga:  Tiga Kabupaten Nihil Tambahan Kasus COVID-19 Harian, Dua Diantaranya Laporkan Korban Jiwa

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja mengatakan, gertam sangat penting untuk didukung sebagai upaya mencapai swasembada pangan, yang pada gilirannya akan memperkuat ketahanan pangan nasional dan menjaga stabilitas harga.

Erwin juga menyoroti stabilitas harga di Bali yang cukup stabil sepanjang 2024 sebagaimana tercermin dari capaian inflasi di Provinsi Bali pada tahun 2024 sebesar 2,34% (yoy), yang masih berada dalam rentang target inflasi tahun 2024 sebesar 2,5±1%. Capaian ini, menurutnya, merupakan hasil sinergi yang baik antara Bank Indonesia dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN