SINGARAJA, BALIPOST.com – DPRD Buleleng melalui Komisi II melakukan sidak terhadap pengerjaan ruas jalan baru Desa Pakisan menuju Banjar Dinas Klandis, Desa Pakisan pada Senin (3/2).
Dari hasil sidak, ada sekitar 1,2 kilometer pengerjaan belum rampung, molor dari tanggal perjanjian kontrak yang berakhir 31 Desember 2024.
Sidak ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Wayan Masdana bersama sejumlah anggota fraksi. Masdana bersama sejumlah anggota ingin melihat secara langsung terkait dengan progress pelaksanaan proyek tersebut sesuai dengan laporan dari Dinas PU Kabupaten Buleleng.
Dari hasil peninjauan, pengerjaanya pun tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan sesuai perjanjian. “Proyek ini harusnya selesai tanggal 31 Desember 2024 lalu, namun hingga kini belum tuntas,” jelasnya.
Masdana menyebut, alasan dari molornya proyek itu lantaran faktor alam dan medan yang cukup berat. Pihaknya pun kini berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengambil kebijakan dan melakukan evaluasi terkait pengerjaan proyek ini.
“Jadi setelah kita ke lapangan, memang faktor alam yang sangat dominan dengan kondisi cuaca dan medan yang seperti ini seharusnya proyek tersebut sebaiknya ditunda dulu atau paling tidak dikerjakan lebih awal pada saat cuaca masih mendukung,” kata Masdana.
Masdana Juga juga menegaskan sesuai dengan hasil komunikasinya, pelaksana proyek berkomitmen sesegera mungkin menuntaskan pengerjaan proyek tersebut tanpa mengurangi kualitas sesuai dengan perencanaan awal.
”Saya tadi sudah konfirmasi sama pihak kontraktor bahwa pihaknya siap bertanggung jawab untuk menyelesaikan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan regulasi, serta segera menuntaskan pekerjaan tersebut dengan estimasi di bulan maret 2025 dan tidak akan mengurangi kualitas dari proyek ini,” tegasnya.
Proyek peningkatan jalan kabupaten Banjar Dinas Tegeha-Banjar Dinas Kelandis Desa Pakisan sepanjang 3,56 km dikerjakan oleh kontraktor PT. Reksa Tiga Mitra dengan nilai kontrak sebesar Rp.l 5.951.372.000,00 selama 135 hari kalender yang dimulai dari 12 Agustus 2024. Seharusnya selesai pada 24 Desember 2024, namun saat ini masih tersisa sekitar 1,2 km masih dalam proses pengerjaan. (Nyoman Yudha/balipost)