Suasana Festival Nyurat Lontar dan Ngetik Aksara Bali dengan Keyboard Aksara Bali semarakkan pembukaan Bulan Bahasa Bali ke-6 Tahun 2024, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Art Center Denpasar, Kamis (1/2/2024). (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 di Tabanan akan diramaikan dengan berbagai kegiatan budaya, salah satunya festival pengetikan aksara Bali menggunakan keyboard Balinese Tamiang. Festival ini diinisiasi oleh Penyuluh Bahasa Bali Tabanan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan, sebagai bentuk adaptasi aksara Bali ke era digital.

Festival ini akan digelar pada 5 Februari di Gedung Kesenian I Ketut Maria, melibatkan perwakilan dari enam SMP di Tabanan. Selain itu, rangkaian Bulan Bahasa Bali akan diisi dengan berbagai lomba selama dua hari.

Baca juga:  Lestarikan Seni Budaya lewat Dukungan Pentas Gambuh Buddha Kecapi

Wakil Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Tabanan, I Gede Putu Wahya Suniantara mengungkapkan bahwa pada Selasa (4/2) hari ini akan digelar lomba nyurat aksara Bali untuk siswa SD dan nyurat di atas daun lontar untuk siswa SMP. Sementara besok akan diadakan lomba sambrama wacana, masatua, ngewacen lontar, dan ditutup dengan festival pengetikan aksara Bali dengan keyboard Balinese Tamiang.

“Festival ini melibatkan enam SMP yang telah memiliki keyboard Balinese Tamiang. Peserta akan mengetik aksara Bali dalam satu paragraf sesuai tema yang ditentukan panitia,” ujar Wahya saat dikonfirmasi, Minggu (2/2).

Baca juga:  Rangkaian Pangurip Gumi, Pengayah Pundut Pengawin ke Pura Batukaru

Wahya menjelaskan bahwa penyelenggaraan festival ini merupakan bagian dari upaya pelestarian aksara Bali agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. “Melalui keyboard Balinese Tamiang, kita ingin menunjukkan bahwa aksara Bali bisa digunakan dalam format digital. Ini akan mempermudah pembuatan dokumen beraksara Bali serta penyebarannya melalui internet dan media sosial,” jelasnya.

Ia menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan turunan dari program serupa yang digelar di tingkat provinsi. “Kami berharap dengan adanya festival ini, semakin banyak siswa dan masyarakat yang tertarik untuk mempelajari dan menggunakan aksara Bali dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Pilkada Tabanan, Petahana Siap Bertarung Hadapi Penantang
BAGIKAN