NEGARA, BALIPOST.com – Program makan bergizi gratis (MBG) yang di awal pekan ini telah menyasar hampir 3.500 siswa dan 19 sekolah di Kecamatan Negara dan Jembrana terus berjalan.
Namun dari ribuan siswa itu, ada sejumlah siswa yang menunya disesuaikan karena kondisi mengalami alergi. Seperti di SD Negeri 1 Lelateng, Kecamatan Negara yang sejak Senin (3/2) mendapatkan program MBG, belasan siswa disesuaikan menunya karena alergi jenis makanan seperti telur, udang, dan daging sapi.
Sehingga para siswa menerima MBG, siswa yang mengalami alergi menu tertentu diganti dengan kandungan gizi yang sama. Seperti pada Selasa (4/2), dengan menu telur, nasi, sayur oseng jagung dan tempe, untuk siswa yang mengalami alergi telur diganti dengan sosis. Sejak awal sebelum program ini dijalankan, para siswa calon penerima makan bergizi ini ditanyakan oleh para guru dan diisikan formulir.
Kepala SD Negeri 1 Lelateng, Ni Ketut Suarjani mengatakan di awal sebelum mulai didistribusikan, siswa dibagikan formulir untuk menanyakan satu persatu siswa. Jenis menu makanan yang alergi dicontreng sehingga bisa dibedakan. “Ada sekitar 13 siswa yang alergi menu tertentu seperti telur, udang, ikan atau daging sapi. Sehingga dari pihak penyedia makanan juga dibedakan,” ujarnya.
Para siswa sangat senang dengan adanya makan bergizi tersebut dan memanfaatkan waktu saat jam istirahat sekitar 15 menit.
Dari informasi, selain di SD N 1 Lelateng juga banyak yang mengalami alergi dan menunya menyesuaikan. Secara umum menunya sama, namun khusus jenis makanan yang menjadi alergi diganti.
Menurut petugas itu merupakan protap untuk memastikan agar siswa ketika mengkonsumsi tidak alergi. Menariknya, selain alergi, ada beberapa siswa (di luar SD N 1 Lelateng) yang tidak bisa memakan nasi.
Karena sejak kecil memang tidak bisa makan nasi. Sehingga nasi diganti dengan kandungan gizi yang sama, seperti kentang dan telur.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan, mengatakan sejak 3 Februari 2025 ini, total ada 3463 siswa di 19 sekolah yang dilayani makan bergizi ini. Terdapat tambahan 4 sekolah, 2 SD Negeri, 1 TK dan 1 RA.
Terkait dengan menu makanan, pihak penyedia makanan juga telah menyampaikan pihak sekolah penerima agar komunikasi bilamana ada siswa yang alergi dengan jenis menu makanan. Tetapi diakui berapa jumlah pasti yang alergi pihaknya belum mengetahui.
Selain siswa yang alergi, juga ada siswa yang tidak bisa makan nasi, karena sudah terbiasa sejak kecil tidak makan nasi. Karena itu akan disesuaikan dengan standar gizi yang sama dengan rekomendasi badan gizi nasional. (Surya Dharma/Balipost)