NEGARA, BALIPOST.com – Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Jembrana, Minggu (9/2) siang, berdampak pada kerusakan bangunan, pohon hingga penutupan sementara Pelabuhan Gilimanuk. Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang ditutup sementara pada Minggu siang mulai pukul 12.40 hingga 13.30 WITA.
Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, mencatat kecepatan angin hingga 45-49 knot. Kondisi berbahaya untuk penyeberangan.
Selain itu, sejumlah bangunan rumah, ruko dan warung warga di sekitar Gilimanuk mengalami kerusakan. BPBD Jembrana mencatat lebih dari lima kejadian kerusakan dampak angin kencang di wilayah Kelurahan Gilimanuk. Paling parah, rumah warga di lingkungan Asri, Gilimanuk ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam bencana angin kencang di wilayah Bali Barat tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan selain sejumlah tempat tinggal yang rusak akibat angin kencang, BPBD juga menangani pohon roboh di wilayah hutan Cekik hingga menutupi jalan Denpasar-Gilimanuk. “Tim Reaksi Cepat kami sedang bergerak, kami mendapatkan sejumlah laporan dampak angin kencang di wilayah Gilimanuk,” kata Agus Artana Putra.
Sementara itu, angin kencang juga berdampak pada penyeberangan Gilimanuk-Ketapang. Penundaan dilakukan dengan kondisi cuaca dan kecepatan angin yang membahayakan penyeberangan.
Pengawas Satpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha membenarkan adanya keputusan penundaan penyeberangan akibat cuaca buruk tersebut. “Angin yang berhembus di tengah tercatat lebih dari 40 knot,” katanya.
Penundaan penyeberangan akibat angin kencang sebelumnya juga dilakukan hingga hampir 1 jam pada Sabtu (8/2) siang. (Surya Dharma/balipost)