![PPDB 2024 Masih Terapkan Jalur Zonasi 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2024/03/balipostcom_ppdb-2024-masih-terapkan-jalur-zonasi_01-696x464.jpg)
DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Agama telah menerbitkan Surat Edaran Bersama terkait pembelajaran selama bulan Ramadan.
Surat Edaran Bersama Nomor 2 Tahun 2025 mengatur jadwal dan bentuk pembelajaran selama Ramadan, termasuk pelaksanaan kegiatan belajar mandiri pada tanggal 27-28 Februari serta 3-5 Maret 2025 di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat. Selanjutnya, pembelajaran tatap muka akan berlangsung di sekolah atau madrasah mulai tanggal 6 hingga 25 Maret 2025.
Terkait kebijakan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora), Boy Jayawibawa mengatakan bahwa Provinsi Bali akan mengikuti regulasi yang dikeluarkan kementerian sesuai dengan surat edaran yang telah berlaku.
“Memang disampaikan bahwa dari Tanggal 27 Februari sampai dengan 5 Maret itu kegiatan pembelajarannya dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, di masyarakat. Jadi secara teknis, bagi siswa di Bali nanti siswa akan dapat penugasan dari sekolah, nanti penugasannya dalam bentuk apa nanti guru yang paling paham kondisi muridnya,” jelas Boy, Minggu (9/2).
Ketika ditanya apakah di SE tersebut dikecualikan untuk Provinsi yang mayoritas siswanya bergama non Islam, Boy menjelaskan tidak ada pengecualian pada penerapan SE tersebut. Bagi siswa yang beragama muslim akan belajar secara mandiri di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Sedangkan untuk siswa yang beragama non islam, harus menghormati juga. Jadi siswa non islam akan libur namun juga belajar mandiri seperti siswa yang sedang menjalankan ibadah Ramadhan dengan mendapatkan penugasan dari sekolahnya.
Boy mengungkapkan bahwa kebijakan ini sudah dirapatkan dengan MKKS. (Ketut Winata/Balipost)