I Wayan Sarma. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pertanian, Ketahan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli menyatakan bahwa anjing yang menggigit enam warga di Desa Bantang, Kintamani, Kamis (6/2) lalu, positif rabies. Hal itu berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap sampel otak anjing tersebut.

Kepala Dinas PKP kabupaten Bangli I Wayan Sarma dikonfirmasi, Minggu (9/2) mengatakan, hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada sampel otak anjing tersebut sudah keluar Sabtu (8/2) sore dan menunjukan hasil positif rabies. “Besok kami sudah sepakat dengan aparat desa setempat dan Tisira Desa Bantang, untuk dilakukan vaksinasi dan eliminasi terarah dan tertarget,” kata Sarma.

Baca juga:  Tujuh Warga di Tukad Sumaga Digigit Anjing Liar, Dua Berisiko Tinggi Tertular Rabies

Dalam eliminasi tertarget itu pihaknya akan menyasar anjing-anjing yang disinyalir sempat kontak dengan anjing pengigit tersebut. Vaksinasi dan eliminasi tertaget difokuskan di Desa Bantang.

Pasca adanya kasus ini, pihaknya kembali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap gigitan anjing. “Bila terjadi kasus gigitan, segera bersihkan di bawah air mengalir 10-15 menit, kemudian diolesi antiseptik. Setelah itu harus dibawa ke Faskes,” imbaunya.

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya melakukan vaksinasi rabies pada anjing minimal satu kali dalam setahun sebagai langkah pencegahan.

Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya seekor anjing liar menyerang enam warga di Desa Bantang, Kintamani. Akibatnya keenam warga tersebut mengalami luka gigitan dan dua diantaranya sampai harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga:  Wapada! Kenaikan Kasus COVID-19 Dibarengi Kematian dan Keterisian RS

Perbekel Desa Bantang, Gede Sukajaya Jumat (7/2) mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (6/2). Berdasarkan laporan yang diterimanya, anjing liar yang diduga rabies itu mulai menyerang warga sejak pagi. Anjing tersebut awalnya menggigit satu orang. Setelah menerima laporan, petugas Satgas Penanganan Rabies Desa Bantang segera diterjunkan untuk mencari anjing tersebut. Anjing itu baru berhasil dilumpuhkan pada pukul 17.00 WITA. Petugas Satgas dan penyuluh juga telah mengambil sampel otak anjing untuk diperiksa.

Baca juga:  Anjing Masuk PAUD, Gigit Siswa dan Guru

Sukajaya mengatakan, sebelum berhasil ditangkap anjing liar tersebut telah menyerang dan menggigit lima orang lainnya. Sehingga total korban menjadi enam orang.

Disebutkan bahwa dari enam korban, dua diantaranya mengalami luka serius pada bagian kaki hingga harus dirawat di rumah sakit. Satu korban telah menjalani operasi dan kini sudah diperbolehkan pulang, sementara satu korban lainnya masih menunggu tindakan operasi. Sedangkan empat korban lainnya hanya mengalami luka gores dan telah mendapatkan penanganan di Puskesmas Kintamani III di Desa Belantih. (Dayu Swasrina/Balipost)

BAGIKAN