![Di Bangli, LPG 3 Kg Masih Sulit Cari Di Pengecer 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2025/02/balipostcom_di-bangli-lpg-3-kg-masih-sulit-cari-di-pengecer_01-696x464.jpg)
BANGLI, BALIPOST.com – Meski pemerintah telah memperbolehkan kembali pengecer untuk menjual gas LPG 3 kg, nyatanya sejumlah pengecer di Bangli masih sulit mendapatkan pasokan gas.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli bergerak cepat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lapangan guna mencari tahu penyebab dan solusi dari permasalahan ini.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangli, I Made Ari Pulasari usai sidak Senin (10/2), mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian, kejaksaan, dan SPBE di Kayuambua untuk mencari tahu permasalahan yang menyebabkan terhambatnya pasokan gas ke tingkat pengecer.
“Kami juga sudah pantau langsung SPBE di Kayuambua dan sempat berdiskusi. Tidak ada kekurangan atau keterlambatan pengisian gas ke agen. Kuota gas subsidi 3 kg untuk Bangli juga tidak ada masalah,” ungkap Ari Pulasari.
Sidak kemudian dilanjutkan ke tingkat agen. Dari agen juga didapatkan informasi bahwa distribusi dari SPBE berjalan lancar. Namun, ketika tim melakukan pengecekan di tingkat pangkalan, ternyata baik gas subsidi maupun non-subsidi ditemukan kosong. Pangkalan mengaku hanya mendapatkan pasokan gas setiap tiga hari sekali.
Untuk memastikan dimana letak permasalahannya, Ari Pulasari mengaku pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi dengan menghadirkan pihak Pertamina, SPBE, pangkalan, agen dan Forkompinda Bangli.
“Kita akan bahas untuk mencari solusi dan tindaklanjut seterusnya, sehingga distribusi gas di pengecer lancar dan masyarakat tidak kesulitan mencari gas LPG 3 kg,” terangnya.
Ari Pulasari mengungkapkan keluhan terkait sulitnya mendapatkan gas melon di pengecer mulai dirasakan masyarakat Bangli sejak awal Februari. Hal itu menyusul adanya kebijakan dari kementerian untuk mengurangi penjualan ke pengecer.
Meski belum menjadi keluhan yang luas, Pemkab Bangli berupaya mengambil langkah antisipasi agar masalah ini tidak berkembang dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Diharapkan dengan sidak dan koordinasi yang baik dengan semua pihak terkait, masalah kelangkaan gas melon di pengecer ini dapat segera teratasi dan masyarakat dapat kembali dengan mudah mendapat gas elpiji 3 kg. (Dayu Swasrina/Balipost)