![Cek Kesehatan Gratis, Program Terbesar Dalam Sejarah Kesehatan Indonesia 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2025/02/balipostcom_cek-kesehatan-gratis-program-terbesar-dalam-sejarah-kesehatan-indonesia_01-696x464.jpg)
JAKARTA, BALIPOST.com – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), secara serentak resmi dimulai pada Senin (10/2/2025) di seluruh daerah. Sejumlah menteri, wakil menteri dan beberapa kepala badan hadir langsung di puskesmas-puskesmas untuk memastikan layanan kepada masyarakat berjalan optimal.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengatakan penerima manfaat dalam Program CKG adalah yang terbesar dalam sejarah kesehatan Indonesia. “Program ini tidak memiliki syarat khusus dan berlaku untuk semua kalangan, termasuk
tenaga kesehatan, petani, nelayan, serta insan media,” katanya, saat memantau langsung pelaksanaan Program CKG di Puskesmas Wanakerta, Karawang, Jawa Barat, Senin (10/2).
Kepala PCO menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama saat dalam kondisi sehat, agar bisa secara dini mendeteksi faktor risiko penyakit. Pemeriksaan di puskesmas-puskesmas seluruh Indonesia meliputi screening, cek jantung, pemeriksaan darah, hingga faktor risiko penyakit tidak menular lainnya. “Cek kesehatan ini berguna untuk menjaga kita supaya tetap sehat,” katanya.
Dari Jawa Timur, di waktu yang hampir bersamaan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan kegiatan serupa di Puskesmas Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya. Menkes menyapa langsung seorang ibu yang sudah berusia lebih dari 60 tahun. “Harus rajin memeriksakan kesehatan, karena berbagai macam penyakit bisa diobati sedini mungkin. Kalau screeningnya rajin, rajin minum obat, mudah-mudahan bisa lihat cucunya lagi,” kata Menkes.
Pemerintah menargetkan Program CKG menjangkau 100 juta jiwa dalam setahun. ”Target program ini memang semua warga yang jumlahnya sekitar 280 juta jiwa lebih, tetapi tidak mungkin bisa selesai setahun. Di tahun pertama ini bagus sekali jika bisa mencakup 100
juta jiwa,” katanya.
Dukungan Kabinet Merah Putih
Sejumlah anggota Kabinet Merah Putih turut menghadiri penyelenggaraan Program CKG di sejumlah puskesmas, antara lain Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, di Puskesmas Beji Depok; Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, di Puskesmas Ciater Tangsel; Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, di Puskesmas Cengkareng; Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, di Puskesmas Tanah Abang; dan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, di Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang.
Di Jawa Timur, selain Menkes, kegiatan yang sama juga dilakukan oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Praktikno, di Puskesmas Jagir Surabaya; Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, di Puskesmas Taman Sidoarjo; dan Menteri Sosial, Saefullah Yusuf, di Puskesmas Menganti Gresik.
Berikutnya, sejumlah wakil menteri juga mengikuti agenda yang sama. Antara lain, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Aminudin Maruf, di Puskesmas Kebon Jeruk; Wamen ATR/BPN, Ossy Dermawan, di Puskesmas Leuwiliang, Bogor; Wakil Menteri Diktisaintek, Stella Christie, di Puskesmas Cakung; Wamenag, Romo HR Muhammad Syafi’i, dinPuskesmas Pasar Minggu; Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, di Puskesmas Tebet; serta Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, bersama Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Isyana Bagoes Oka, di Puskesmas Kebayoran Baru.
Menurut Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, kementeriannya sangat mendukung dan siap bersinergi dengan Kementerian Kesehatan dalam Program CKG ini. BKKBN bertugas untuk mencegah dan mengedukasi masyarakat dari berbagai penyakit. “Kita menggerakkan seluruh petugas, kami memiliki banyak pasukan, yakni para penyuluh KB di berbagai wilayah yang selama ini bekerja sama dengan posyandu dan puskesmas di Kementerian Kesehatan. Mereka di lapangan yang mengetahui persis kondisi, mereka yang mengajak masyarakat, ayo yang berulang tahun ikut cek kesehatan gratis,” katanya.
Sementara itu, Wamendiktisaintek Stella Christie yang berulang tahun pada Januari lalu, berkesempatan ikut langsung memeriksakan diri di Puskesmas Cakung. Ia mengatakan banyak orang yang abai akan kesehatannya, karena menganggap dirinya masih kuat.
“Tetapi justru itulah kalau dari sekarang kita membiasakan, karena kebiasaan ini penting sekali ya, membiasakan mengecek dari awal. Dan juga ceknya gratis, hanya perlu meluangkan waktu sedikit saja, dan prosesnya sudah luar biasa terorganisir,” kata Stella saat diambil sampel darahnya.
Secara khusus, ia mengingatkan kepada sedikitnya sembilan juta intelektual kampus, agar lebih berperan aktif dalam mendukung program pemerintah ini. “Jadi ayolah adik-adik mahasiswa dan tentu saja para dosen-dosen, rektor-rektor seluruh jajaran pimpinan dinperguruan tinggi, ayo kita laksanakan bersama,” ujar Wamendiktisaintek.
Seruan serupa juga disampaikan Wakil Menteri Agama HR Muhammad Syafi’I di Puskesmas Pasar Minggu. Sosok yang akrab disapa Romo ini menginstruksikan kepada seluruh satuan kerja di jajaran kementeriannya, baik di provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, penyuluh agama, hingga rektor dan madrasah-madrasah, untuk turut mensosialisasikan Program CKG. “Kepala-kepala madrasah dari mulai tingkat aliyah, tsanawiyah, ibtidaiyah, dan juga di tingkat Paud, agar informasi ini bisa tersebar dengan luas, sehingga tidak ada yang tidak mendapat pelayanan cek kesehatan gratis ini,” katanya.
Beda lagi dengan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko. Ia berbaur bersama sejumlah warga menyanyikan lagu selamat ulang tahun, sekaligus melakukan pemotongan kue. “Saya Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan mendukung Program CKG ini, karena banyak kejadian biaya kesehatan biasanya menguras banyak uang, sehingga lebih baik kita cegah dengan cek kesehatan gratis,” katanya.
Berdasarkan pantauan lapangan, rata-rata tiap puskesmas melayani 10 sampai 15 warga yang mendaftarkan diri untuk mengikuti CKG. Untuk memudahkan layanan, petugas di masing-masing puskesmas membuat jalur pemeriksaan tersendiri untuk CKG, sehingga layanan bagi warga yang datang berobat secara regular tidak terganggu.
Menurut Juru Bicara PCO Adita Irawati, semua warga harus mendapatkan layanan yang terbaik. Ia mengungkapkan pesan Presiden Prabowo agar pelaksanaan CKG dapat betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya itu, Presiden juga meminta pelaksanaannya jangan sampai merepotkan masyarakat. “Pesan khusus Presiden secara umum beliau minta bagaimana program ini betul-betul memberikan manfaat kepada masyarakat dan dalam pelaksanakan tidak merepotkan,” katanya.
Terpisah, Prita Laura, juru bicara PCO lainnya, mengungkapkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 hanya satu dari lima penderita diabetes yang mengetahui sakit. “Data ini menggambarkan betapa pentingnya Program CKG dilakukan sejak dini, mencegah masyarakat menderita dampak kronis. CKG memberikan masa depan yang lebih berkualitas,” katanya. (*)