Tim Pengawasan Terpadu Disperindag Provinsi Bali bersama PT Pertamina dan Hiswana Migas saat memantau pelaksanaan “extra dropping” LPG 3 Kg oleh Pertamina Patra Niaga, di Kota Denpasar, Senin (10/2). (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Di tengah kelangkaan LPG 3 Kg, Tim Pengawasan Terpadu Disperindag Provinsi Bali bersama PT Pertamina dan Hiswana Migas terus memantau pelaksanaan “extra dropping” LPG 3 Kg oleh Pertamina Patra Niaga di 3 lokasi di Kota Denpasar. Yaitu, di Wantilan Pura Dalem Sudha Sidakarya, di Pasar Desa Adat Padangsambian, dan di Kantor Kepala Desa Padangsambian Klod, Senin (10/2).

Ketua Tim Pengawasan Terpadu Disperindag Provinsi Bali, I Wayan Pasek Putra, menyampaikan bahwa kegiatan “extra dropping” LPG 3 kg ini merupakan langkah pemerintah bersama pemangku kepentingan untuk mempercepat normalisasi pendistribusian LPG 3 Kg atau gas melon di tengah masyarakat.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Lantik Direksi Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana

Masyarakat diimbau membeli gas LPG sesuai kebutuhan dan tidak melakukan “panic buying” serta membeli gas di pangkalan terdekat atau sub-pangkalan resmi Pertamina. “Kami harap masyarakat jangan panik dengan membeli gas secara berlebihan. Saat ini distribusi gas LPG di masyarakat sudah mulai lancar. Kami berharap dengan kegiatan ini, distribusi gas LPG segera normal kembali,” tandasnya.

Hal senada disampaikan oleh Sales Branch Manager IV Bali Pertamina, Zico Aldillah Syahtian. Ia memastikan stok LPG 3 Kg di Bali dalam kondisi aman, karena jumlahnya mencapai sekitar 604 metrik ton atau setara dengan 201.202 tabung LPG 3 Kg. “Masyarakat tidak perlu panik dengan memborong LPG 3 Kg. Stok LPG 3 Kg aman,” ungkapnya.

Baca juga:  Tak Hanya Biji Fermentasi, Produk Olahan Coklat Jembrana Tembus Pasar Dunia

Zico menambahkan bahwa di Provinsi Bali terdapat sekitar 6.250 sub-pangkalan yang terdaftar. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.009 sub-pangkalan sudah dapat dilayani oleh pangkalan resmi di Kota Denpasar. Ia juga mengajak masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk menggunakan LPG non-subsidi seperti Bright Gas varian 5,5 Kg dan 12 Kg untuk mendukung subsidi yang tepat sasaran.

“Kami menghimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina karena selain stoknya terjamin, harganya dipastikan sesuai ketentuan pemerintah, yaitu Rp18.000 per tabung,” imbuhnya.

Baca juga:  Antisipasi Kebutuhan Galungan, BRI Siapkan Rp 352 Miliar

Dari hasil pemantauan di lapangan, penyaluran “Extra Dropping” gas LPG 3 Kg berjalan lancar. Masyarakat yang membeli gas LPG diminta menunjukkan KTP, kemudian petugas menginput Nomor Induk Kependudukan (NIK) pembeli ke dalam Merchant Apps Pertamina (MAP). Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa satu NIK hanya dapat membeli satu tabung, sehingga distribusi LPG merata, tidak terjadi penimbunan, serta subsidi pemerintah tepat sasaran. (Winata/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *