Check up kesehatan dilakukan warga yang berulang tahun Selasa (11/2) kemarin di Puskesmas I Jembrana. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejak awal Februari, fasilitas kesehatan di Jembrana telah melakukan persiapan untuk program cek kesehatan gratis (CKG). Beberapa fasilitas kesehatan (faskes), terutama puskesmas di Kabupaten Jembrana, Selasa (11/2), sudah mulai melayani CKG ini seperti di Puskesmas I Jembrana.

Persiapan mulai dilakukan baik dari segi sumber daya manusia maupun sarana penunjang lainnya. Simulasi dan sosialisasi kepada masyarakat juga terus digencarkan agar program ini dapat berjalan dengan lancar.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr. I Wayan Sujana, ditemui di sela pengecekan pelaksanaan CKG mengatakan salah satu hambatan utama dalam program ini adalah belum tersedianya laboratorium BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) di Jembrana. Untuk mengatasi kendala ini, pemerintah daerah telah mengusulkan pengadaan laboratorium tersebut ke pemerintah pusat agar layanan kesehatan dapat lebih optimal.

Baca juga:  Empat Kategori Program Siap Dilombakan Dalam AHM Best Student 2021

Selain kendala sarana, kesiapan masyarakat sebagai penerima layanan juga menjadi tantangan tersendiri. Masyarakat diwajibkan untuk mengisi identitas mereka dalam aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) serta menyelesaikan kuesioner screening mandiri sebelum mendapatkan tiket pemeriksaan dari petugas kesehatan.

Menurut Sujana, program CKG ini terdiri dari tiga klasifikasi pemeriksaan kesehatan, yaitu: pemeriksaan rutin, mencakup bayi baru lahir hingga anak sekolah, pemeriksaan khusus bagi ibu hamil dan calon pengantin serta pemeriksaan khusus bagi masyarakat yang berulang tahun, sesuai dengan kebijakan terbaru dari pemerintah pusat.

Program ini bertujuan untuk melakukan screening terhadap penyakit yang bisa dicegah sebelum mencapai tahap yang lebih serius. “Ini bukan sekadar general check-up, melainkan berbasis screening mandiri melalui kuesioner yang diisi oleh masyarakat,” ujarnya.

Baca juga:  Dianggap Berhasil, PDIP Kembali Gelar Try Out Serentak

Meski laboratorium BMHP belum tersedia, beberapa pemeriksaan dasar sudah bisa dilakukan di puskesmas, seperti pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah, tajam penglihatan, tajam pendengaran, serta screening kesehatan jiwa. Selain itu, pemeriksaan laboratorium untuk gula darah, kolesterol, dan asam urat juga masih tersedia.

Namun, kendala lain yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman masyarakat dalam mengurus kelengkapan identitas melalui aplikasi SSM. Masyarakat yang kesulitan dapat mengunjungi puskesmas terdekat untuk mendapatkan bantuan dari petugas dalam melakukan pendaftaran dan pengisian kuesioner screening mandiri.

Baca juga:  Perludem: Putusan PN Jakpus Terkait Penghentian Tahapan Pemilu Tak Bisa Dieksekusi

“Setelah mendaftar dan mengisi kuesioner, masyarakat akan mendapatkan jadwal pemeriksaan di fasilitas kesehatan. Screening mandiri ini penting agar tenaga kesehatan dapat mengidentifikasi risiko penyakit yang mungkin diderita peserta,” tambahnya.

Jika hasil screening menunjukkan adanya indikasi masalah kesehatan, peserta akan diarahkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lanjutan di fasilitas kesehatan masing-masing sesuai dengan rekomendasi tenaga medis. Apabila lokasi screening sama dengan faskes peserta, tindakan medis dapat langsung dilakukan di tempat.

Dengan berbagai upaya dan penyempurnaan yang dilakukan, diharapkan program CKG ini dapat berjalan efektif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat serta mencegah penyakit sejak dini. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN