Gelung Kori Pura Puser Saab Nusa Penida roboh saat hujan dan angin kencang melanda. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Gelung Kori Pura Sad Kahyangan Puser Saab Desa Batumadeg Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, roboh, ditemukan Jumat (14/2). Kerusakan parah seperti itu disebabkan hujan lebat disertai angin kencang, yang sudah berlangsung selama beberapa hari.

Peristiwa ini sudah ditindaklanjuti oleh Kapolsek Nusa Penida dan Camat Nusa Penida, untuk dapat ditangani lebih lanjut. Perbekel Desa Batumadeg Made Mustika, mengatakan sebagaimana penuturan pengayah dan warga setempat terjadi sekitar pukul 02.00 WITA.

Gelung Kori yang dibangun cukup megah dan tinggi, tiba-tiba ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, karena saat kejadian tidak ada aktivitas persembahyangan di areal pura. Kejadian itu pun segera dilaporkan kepada Camat Nusa Penida dan Kapolsek Nusa Penida.

Baca juga:  Uang Celengan OPD Klungkung Dialokasikan Bedah Tiga Rumah

Camat Nusa Penida Kadek Yoga Kusuma, saat dihubungi Jumat (14/2) mengatakan kerusakan Gelung Kori pada pura ini memang cukup parah. Sebagai tindak lanjut hasil observasi di lapangan, Yoga Kusuma sudah melakukan koordinasi dengan jro mangku, prajuru dan masyarakat setempat. Rencananya akan digelar upacara sebelum dicek total nilai kerugian dan pembersihan puing-puing bangunan Gelung Kori tersebut dari areal pura.

“Sesuai hasil paruman prajuru pura, jro mangku dan masyarakat, rencana hari Senin tanggal 17 Pebruari akan dilaksanakan Upacara Guru Piduka, setelah itu baru akan dilakukan pembersihan di lokasi,” terang Yoga Kusuma.

Melihat situasi di lokasi, kerusakan pada gelung kori ini merata dari ujung hingga dasar bangunan. Menurut Yoga Kusuma, peristiwa ini kemungkinan disebabkan dari akumulasi hujan dan angin kencang yang sudah berlangsung cukup ekstrem selama beberapa hari. Selain itu, ada juga kemungkinan karena kualitas konstruksi bangunan sebelumnya yang kurang kuat. Sehingga ketika terus menerus diguyur hujan dan angin kencang, mengakibatkan gelung kori itu ambruk.

Baca juga:  Beachclub dan Resort di Suana Diminta Lengkapi Izin

“Selain akumulasi hujan dan angin, mungkin juga karena kualitas bangunan sebelumnya yang kurang kuat konstruksinya,” tegas Yoga Kusuma.

Pura Puser Saab terletak di Banjar Dehan, Desa Batumadeg, terdiri dari tiga palebahan pura, di antaranya di bagian timur yaitu Pura Batu Paras, di sebelah selatan Pura Ratu Gede Dalem Selimpet dan di bagian tengah Pura Puser Saab. Pura Batu Paras berstana Siwa sebagai pembersihan (penglukatan).

Baca juga:  Tata Ruang Bali Amburadul, Pembangunan Lebih Cepat dari Perencanaan

Sedangkan Pura Ratu Gede Dalem Silempet merupakan linggih Ida Ratu Gede Mas Mecuet yang beristana di Pelinggih Bebaturan Silempet (Mrajepati) dan menjadi rencang-rencang Ida Batara Puser Saab.

Pura Puser Saab ini saat ini ka-empon lebih dari 300 KK dari tiga desa adat, diantaranya Mujaning Temeling (Desa Batumadeg), Tri Wahan Dharma (Desa Batukandik) dan Panca Mekar Sari (Desa Klumpu). Pujawali di pura ini jatuh setiap enam bulan sekali, bertepatan dengan Buda Umanis Wuku Medangsia. (bagiarta/balipost)

BAGIKAN