![Pendeman Pelinggih Pura Puseh Desa Adat Temesi Dijarah 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2025/02/balipostcom_pendeman-pelinggih-pura-puseh-desa-adat-temesi-dijarah_01-696x464.jpg)
GIANYAR, BALIPOST.com – Krama Desa Adat Temesi Kecamatan Gianyar dikejutkan dengan kejadian pembongkaran pendeman sejumlah pelinggih di Pura Puseh setempat. Peristiwa itu diketahui krama beserta Jro Mangku Pura, Jumat (14/2) sore.
Jero Mangku Pande Putu Arigangga bersama krama Banjar Peteluan bermaksud nunas tirta saat mengetahui adanya pembongkaran. Hal ini juga dismpaikan Juru sapuh I Nyoman Suweda (60) yang akan melaksanakan bersih-bersih dan melihat bagian belakang pelinggih yang merupakan tempat pendeman dibongkar pencuri.
Jero Mangku Pande menemukan 3 pelinggih di Jaba Tengah dalam kondisi serupa dimana pendeman terlihat dibongkar. Selanjutnya, Jro Mangku bersama warga menyampaikan kejadian tersebut kepada Bandesa Adat Temesi Gusti Made Mastra yang meneruskan ke Bhabinkamtibmas Desa Temesi.
Polsek Kota Gianyar yang mendapatkan laporan tersebut melakukan olah TKP pada Sabtu (15/2). Dari hasil olah TKP didapatkan bongkaran terhadap pendeman 3 pelinggih di jaba tengah meliputi Pelinggih Apit Lawang bagian kanan, Pelinggih Pengayengan Bhatara Basuki, dan Pelinggih Pengiring Pengayengan Bhatara Basuki.
Kapolsek Gianyar Kompol Nyoman Sukadana membenarkan kejadian pembongkaran pendeman pelinggih di Pura Puseh Desa Adat Temesi. “Anggota masih mendalami motif pencuri yang melakukan pembongkaran pendeman pelinggih,” tegasnya.
Dari keterangan saksi, tidak ada pendeman yang hilang dan hanya dibongkar. Namun krama mengalami kerugian spiritual mengingat prosesi mendem tersebut melalui tahapan upacara yang tidak sederhana.
Sebagai langkah pencegahan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Temesi mengimbau kepada warga yang hadir saat olah TKP agar lebih waspada, mengingat minimnya pengawasan dan keamanan di Pura Puseh Desa Temesi. (Wirnaya/balipost)