![Warga Nusa Penida Ditemukan Tak Bernyawa Di Cubang 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2025/02/balipostcom_warga-nusa-penida-ditemukan-tak-bernyawa-di-cubang_01-696x464.jpg)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Seorang warga Nusa Penida, Klungkung, berinisial IWW (22) ditemukan meninggal di dalam cubang warga, Sabtu (15/2). Warga asal Desa Bunga Mekar ini, ditemukan tak bernyawa di cubang oleh kerabatnya saat mencari pakan ternak sapi.
Salah satu warga setempat, I Nyoman Sadru (55), mengatakan saat pulang dari bekerja, dia sempat pergi ke kebun. Namun sepulang dari kebun, sampai di rumah dia tidak melihat keberadaan korban.
Ia lantas kembali ke kebun untuk mencari makanan sapi. Tiba di kebun, ia melihat ada pakaian dan sandal korban di sekitar cubang atau semacam sumur tempat penampungan air.
Cubang tersebut cukup dalam, sekitar tiga meter dengan diameter sekitar dua meter. Dia curiga korban ada di dalamnya, sehingga langsung mencari korban di seputaran areal tersebut. “Saat melakukan pencarian di sumur dan mengecek menggunakan sebatang bambu, tiba-tiba ada sesuatu yang menonjol. Saya menduga itu merupakan korban,” katanya.
Kaget dengan temuannya, Nyoman Sadru segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Nusa Penida, agar korban bisa segera dievakuasi. Setelah menerima laporan, personel dari Polsek Nusa Penida segera membantu proses evakuasi korban. Evakuasi dilakukan bersama dengan Basarnas dan BPBD Kabupaten Klungkung serta warga desa setempat. Namun, sayangnya korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Tidak ditemukan adanya luka fisik ditubuh korban. Jenazahnya kemudian dibungkus kantong jenazah. Atas kejadian ini keluarga korban menolak autopsi dan menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah.
Kapolsek Nusa Penida Kompol Ida Bagus Putra Sumerta membenarkan. Usai evakuasi korban, kapolsek juga mengucapkan turut berduka atas kejadian itu. “Dari kejadian ini, kami berharap agar masyarakat selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas di lokasi berisiko, seperti sumur. Peristiwa seperti ini sudah sering terjadi di Nusa Penida,” katanya. (Bagiarta/balipost)