Seorang petani tengah merawat tanaman kopinya di Kiadan, Petang. Petang adalah salah satu kecamatan yang ditetapkan sebagai kawasan agropolitan. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com  – Pemerintah Kabupaten Badung menetapkan kecamatan Petang dan Abiansemal sebagai kawasan agropolitan. Rencana ini telah dimasukkan dalam kebijakan dan strategi kawasan strategis kabupaten, khususnya dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi. Kawasan perkotaan agropolitan ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian dengan dukungan infrastruktur dan inovasi teknologi.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, menyatakan bahwa konsep agropolitan yang diterapkan ini bertujuan untuk mengembangkan pusat perdagangan guna mendukung infrastruktur pertanian dan permukiman. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan, serta mendorong pengembangan agrowisata dan eduwisata di wilayah tersebut. Tidak hanya itu, industri pengolahan hasil pertanian juga akan dikembangkan guna meningkatkan nilai tambah bagi para petani dan masyarakat setempat.

Baca juga:  Badung Kaji Pengembangan Agro Techno Park di Petang

“Dengan konsep agropolitan ini, kami ingin menciptakan ekosistem pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan. Ini akan mencakup pengembangan pusat perdagangan, peningkatan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, serta pemanfaatan sektor agrowisata dan eduwisata untuk mendukung ekonomi lokal,” ujar Giri Prasta belum lama ini.

Keputusan ini mempertimbangkan potensi pertanian di kecamatan Petang dan Abiansemal yang selama ini dikenal sebagai sentra produksi pertanian. Agropolitan sendiri merupakan konsep kawasan yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian, mencakup kota pertanian dan desa-desa yang menjadi sentra produksi di sekitarnya. Dengan demikian, wilayah ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat yang berbasis pertanian.

Baca juga:  Mayat Mengambang Ditemukan di Dam Tanah Putih

Pemerintah Kabupaten Badung telah merancang berbagai strategi untuk mendukung keberlanjutan kawasan agropolitan ini. Beberapa di antaranya adalah pengembangan pusat perdagangan untuk mendukung kegiatan pertanian, pemerataan infrastruktur pertanian dan permukiman, serta peningkatan produksi melalui pemanfaatan teknologi modern yang tidak merusak lingkungan. “Selain itu, pengembangan sektor agrowisata dan eduwisata akan terus didorong untuk menarik wisatawan sekaligus memberikan edukasi tentang pertanian modern kepada masyarakat luas,” jelasnya.

Baca juga:  Gagal Menikah, Remaja Asal Jember Nyaris Lompat dari Bangunan Lantai Tiga

Dengan adanya kawasan perkotaan agropolitan ini, diharapkan ekonomi masyarakat setempat semakin meningkat, sektor pertanian semakin berkembang, serta terciptanya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan. (Parwata/balipost)

 

BAGIKAN