
DENPASAR, BALIPOST.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bali Tidak Diam menggeruduk kantor DPR3D Provinsi Bali, Senin (17/2) siang. Mereka menuntut agar kebijakan pemangkasan anggaran pendidikan yang dilakukan Pemerintah Pusat dibatalkan.
Mahasiswa menganggap kebijakan tersebut tidak sesuai dengan cita-cita negara menuju Indonesia Emas Tahun 2045. Sebab, pendidikan dan kesehatan menjadi kunci utama menuju Indonesia Emas 2045.
Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bali ini awalnya menyampaikan aspirasinya di depan gerbang pintu masuk DPRD Bali. Di sana mereka diterima oleh Plt. Sekretaris DPRD Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata.
Mereka berorasi dan membentangkan sejumlah spanduk. “Hemat Pangkal Kaya, Efisiensi Pangkal Kebodohan dan Indonesia Gelap Darurat Pendidikan” beberapa tulisan spanduk yang mereka bawa dan bentangkan.
Dalam orasinya, para mahasiswa ini khawatir pemangkasan anggaran pendidikan dan kesehatan akan menyengsarakan rakyat. Masyarakat ke depan akan semakin bodoh dan tidak sehat lagi. Jika ini terjadi, maka kebodohan akan meningkat.
Untuk itu, anggaran pendidikan dan kesehatan harus tetap menjadi prioritas untuk menuju Indonesia Emas 2045. Mereka juga kecewa kepada para pejabat di provinsi Bali yang tidak ada yang mengirim petisi penolakan ke pusat. “Harusnya mereka menolak kebijakan pemangkasan anggaran di sektor pendidikan dan kesehatan,” ujat Wakil Ketua BEM Unud, I Ketut Indra Diyasa dalam orasinya.
Setelah hampir 1 jam berorasi, mereka akhirnya diterima dan masuk ke Wantilan DPRD Bali. Di sini, para demonstran diterima langsung oleh Ketua DPRD Bali, I Dewa Made Mahayadnya (Dewa Jack) bersama jajaran. (Ketut Winata/balipost)