
SINGARAJA, BALIPOST.com – Sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK) di Banjar Dinas Suci, Desa Tejakula, Buleleng mengalami krisis air bersih sejak awal februari lalu. Hal ini lantaran pipa induk di Kawasan Desa Tejakula tergerus bencana longsor dan banjir.
Atas kondisi itu, BPBD Buleleng sejak Sabtu (15/2) melakukan suplai air bersih ke Kawasan itu. Lebih dari 20 ribu liter air bersih diberikan ke masyarakat setempat sembari menunggu perbaikan yang dilakukan oleh pihak desa.
Perbekel Desa Tejakula, Gede Diarsa dikonfirmasi Senin (17/2), mengatakan, kejadian krisis air bersih ini terjadi hampir dua pekan lamanya. Hal ini lantaran pipa induk mengalami kerusakan akibat bencana yang terjadi awal Februari lalu. Diarsa menyebut, perbaikan sudah dilakukan oleh petugas dari PAM Desa. Diarsa juga menambahkan, atas bencana yang terjadi, sebanyak 50 pipa induk hanyut. Disamping itu, kondisi bak penampungan atau reservoir juga mengalami kerusakan.
“Perbaikan sudah dilakukan cuma belum selesai. Kira – kira perbaikan selesai selama seminggu kedepan, anggaran mencapai Rp, 50 Juta,” terang Diarsa.
Pihaknya juga menjelaskan, selama beberapa hari belakangan ini warga yang bermukim di Banjar Dinas Suci, hanya mengandalkan air hujan saja. Namun kini, karena hujan sudah reda, pihaknya pun berinisiasi untuk mengajukan permohonan air bersih ke BPBD Buleleng.
“Ya kita baru mengajukan. Karena sebelum – sebelumnya kondisi air masih mencukupi karena masih ada hujan. Namun kini hujan sudah reda dan Kawasan kami kembali kekeringan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksanan BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menjelaskan menerima informasi dari Desa, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Buleleng segera bergerak untuk membantu masyarakat yang terdampak. Lebih dari 20.000 liter air bersih didistribusikan BPBD Buleleng sejak Jumat (15/2) lalu.
“ya kita menerima informasi dari warga. Jika memang terjadi krisis air karena pipanya rusak. Tim TRC sudah meluncur ke lokasi sejak dua hari lalu,” teranngya. (Nyoman Yudha/Balipost)