RSJ Provinsi Bali di Bangli. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Bangli akan memakamkan seorang pasien Rumah Sakit Manah Shanti Mahottama (RSJ) yang meninggal dunia di RSUD Bangli.

Pasien yang tidak diketahui alamat dan keluarganya ini akan dimakamkan pada Rabu (19/2) di kuburan muslim Bebalang.

“Ya besok kami akan laksanakan pemakaman terhadap pasien tersebut,” kata Penjabat Sekda Bangli I Made Ari Pulasari, Selasa (18/2).

Dikatakan bahwa pasien tersebut akan dimakamkan secara Islam sesuai identitas di KTP yang dibuatkan oleh Dinas Sosial Bangli beberapa tahun lalu. Selama ini tidak diketahui dimana alamat dan keluarga pasien tersebut. “Sudah dari dulu tidak bisa ditelusuri keluarganya,” ujarnya.

Baca juga:  Diduga Depresi, WN Amerika Dibawa ke RS

Meskipun tidak memiliki anggaran khusus untuk pemakaman orang telantar, Pemkab Bangli akan berupaya tetap bertanggungjawab atas pemakaman pasien tersebut. Ari Pulasari mengatakan bahwa pemakaman akan ditanggung dengan biaya swadaya. “Biayanya dari swadaya, urunan pribadi,” terangnya.

Direktur Rumah Sakit Manah Shanti Mahottama dr. Ni Wayan Murdani membenarkan bahwa ada pasiennya meninggal di RSU Bangli. Sebelumnya pasien tersebut dirujuk ke RSU Bangli pada 13 Februari lalu karena ada indikasi penyakit yang mengharuskannya dirawat di rumah sakit. “Meninggalnya tadi,” ungkapnya.

Baca juga:  Pemkab Bagikan Ribuan Kartu JKN-KIS

Dikatakan Murdani bahwa pasien tersebut sudah lama dirawat di Sakit Manah Shanti Mahottama. Bahkan paling lama diantara pasien lainnya. Dia tergolong pasien terlantar dikarenakan asal-usulnya tidak diketahui secara pasti.

Ketua Humas Rumah Sakit Manah Shanti Mahottama Provinsi Bali I Nengah Budiawan menambahkan pasien berinisial W sudah lama menjadi pasien RSJ. Informasinya, dia sudah dirawat sejak usia muda.

Saat masih sehat secara fisik, W sebenarnya sudah mampu mengurus dirinya sendiri. Namun karena dia tidak tahu identitasnya sendiri dan keluarganya, sehingga menjadi pasien tetap rumah sakit. (Dayu Swasrina/Balipost)

Baca juga:  Lacak Mobillitas Pasien SARS-CoV-2, Korea Selatan Kembangkan Fitur Pengenalan Wajah
BAGIKAN