NEGARA, BALIPOST.com – Desa Adat Sumbersari di Kecamatan Melaya memiliki sejumlah potensi wilayah yang dikelola desa untuk kesejahteraan krama. Selain memiliki potensi tempat wisata pantai yang masih alami, wilayah yang berbatasan langsung dengan hutan Taman Nasional Bali Barat ini terdapat sumber air (mumbul) yang cukup unik.

Sumber air yang melimpah ini berada di kawasan pantai. Akan tetapi, uniknya rasa air tidak payau, melainkan air murni dan telah diuji coba bisa langsung dikonsumsi.

Oleh desa adat menjadi salah satu sumber usaha dari BUPDA (Baga utsaha padruwen desa adat). Dengan pengelolaan dari desa adat, sumber air ini menjadi sumber pendapatan desa adat.

Baca juga:  Desa Adat Sumbersari Gelar Ngenteg Linggih Pura Taman Beji

Bendesa Sumbersari, I Ketut Subanda menyebutkan dulu sumber air itu tiba-tiba muncul di dekat pantai. “Air terus mengalir tak berhenti dan banyak, akhirnya dibuatkan pipa dan dikelola untuk dapat menjadi sumber pendapatan di Bupda. Saat ini dari penjualan air ini menjadi pendapatan riil Bupda,” katanya.

Bupda Desa Adat Sumbersari saat ini merupakan salah satu yang berhasil dengan sejumlah inovasi usaha. Selain air bersih, usaha yang masih berjalan adalah usaha ternak babi dan saat ini tengah penjajakan untuk pengelolaan sampah plastik dengan pola kerja sama.

Baca juga:  Indonesia Komit Bangun Resiliensi Berkelanjutan

Setiap hari, sumber air yang telah dipipanisasi dan ditata ini sangat ramai dikunjungi warga untuk mencari air bersih. Bahkan konsumen dari berbagai wilayah sekitar Desa Melaya, seperti desa Nusasari, Desa Ekasari dan sekitarnya.

Pendapatan itu diatur dengan manajemen yang lebih tertata. Setiap hari pendapatan yang masuk dicatat dan disetor ke LPD. Dari usaha ini, sektor tenaga kerja juga terserap. Bupda juga memberikan reward kepada para pelanggan air bersih dengan hadiah yang diundi setiap setahun sekali.

Baca juga:  Desa Adat Sumbersari Garap Peternakan Babi Berbasis Krama

Desa adat yang masih satu wilayah dinas Desa Melaya ini memiliki krama adat sekitar 250 Kepala Keluarga (KK). Terbagi menjadi tiga Banjar Adat, di antaranya Banjar Adat Sari Mumbul, Sari Muncul dan Dumadi Asri. (Surya Dharma/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN