
DENPASAR, BALIPOST.com – Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya menggelar konferensi pers terkait kisruh WNA di tempat hiburan malam (THM) Finns Beach Club, Jalan Pantai Berawa, Kuta Utara yang berujung saling lapor. Dalam peristiwa ini ada 2 laporan yang ditangani aparat kepolisian.
Menurut Kapolda, Kamis (20/2), untuk kasus yang ditangani Polres Badung, delapan satpam THM berinisal MLA, PASN, WAJ, MIDS, NDG, GNAS, KGM dan NM ditetapkan tersangka. Para pelaku ditahan di Polsek Abiansemal.
Ada lima satpam lagi diduga terlibat tapi setelah dilakukan pemeriksaan mendalam dan gelar perkara, mereka tidak ikut mengeroyok hanya pegang tangan korban saja.
“Sebagai korban berinisial JE usia 30 tahun warga negara Australia. Modus operandinya para pelaku melakukan pengeroyokan dengan cara mukul, menendang bagian wajah dan perut korban. Mempiting korban sampai jatuh. Selanjutnya salah satu pelaku yaitu NM menendang dan menginjak kaki korban lalu dibawa ke parkiran Finns Beach Club,” ujarnya.
Setelah menerima laporan kejadian pada 13 Februari 2025 itu, Irjen Daniel menjelaskan dilakukan pemeriksaan saksi-saksi dari pihak pelapor, termasuk korban. Selain itu Tim Opsnal mengambil rekaman CCTV di ruangan IT Finns Beach Club.
Hasil analisa rekaman CCTV tersebut memeng benar adanya dugaan tindak pidana pengeroyokan yang dilakukan oleh sekuriti teman dugem tersebut.
Adapun peran masing-masing pelaku, yakni tersangka MLA menyerang MR lalu mengepit leher korban. JE yang hendak membantu, diserang beberapa sekuriti dengan cara mengepit leher dan dipukuli, ditendang hingga jatuh di lantai. Kemudian datang NM bersama pelaku lainnya langsung mengeroyok korban.
“Pada tanggal 18 Februari 2025 diterbitkan surat perintah penangkapan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka dan kemudian dilakukan penahanan di Rutan Polsek Abiansemal guna proses penyidikan lebih lanjut,” ungkapnya.
WNA Ribut di Finns
Sementara terkait kasus ditangani Ditreskrimum Polda Bali, mantan Kapolda Kaltara ini menjelaskan I Wayan Mertayasa melapor ke Polsek Kuta Utara namun laporan tersebut diambil alih penanganannya Polda.
Kronologisnya, bertempat Finns Beach Club, awalnya sekuriti melihat JE, warga Australia di bed 401 membuat keributan dengan WNA dari Singapura yang berada di bed 402. Ulah JE tersebut membuat pengunjung lain merasa tidak nyaman.
Tim sekuriti mendapat perintah dari manager, Krisna untuk memberikan peringatan kepada tamu agar tidak membuat keributan di dalam area Finns Club. Namun JE tidak menghiraukan peringatan dari sekuriti, bahkanmencekik bagian leher WNA asal Singapura itu.
Melihat hal itu, I Wayan Alit Junaedi dan Laksamana mengeluarkan JE secara baik-baik sampai ke pintu keluar dengan cara merangkul tangan tamu agar tidak membuat keributan lagi.
Karena terjadi keributan tersebut teman security lainnya memborgol tangan JE. Saat itulah datang tiga WNA asal Australia, JR, ZR, dan RR dari area parkir. Mereka melakukan perlawanan sehingga keributan tidak terelakkan.
“WNA berinisial MR menyerang sekuriti, I Made Bagus Yohanandita. MR mendorong dan memukul korban hingga jatuh di lantai dan sempat tidak sadarkan diri. Korban mengalami luka robek di kepala bagian belakang, bibir atas bawah berdarah dan dua gigi bawah depan korban terlepas. Hidung korban juga mengeluarkan darah,” tegasnya.
Korban lalu dibawa ke klinik oleh teman-temannya. Selanjutnya korban dirujuk ke RSD Mangusada, Kapal, Badung. “Rencana tindak lanjutnya yaitu melakukan pemeriksaan terhadap Ahli Forensik terhadap hasil Visum et Repertum. Melakukan pemeriksaan terhadap Ahlindigital Forensik terhadap flasdisk rekaman CCTV, melengkapi mindik penyidikan untuk dilakukan pemberkasan dan mengirimkan berkas perkara ke JPU,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)